news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mandiri Capital Gandeng Cashlez Tingkatkan Layanan Digital

12 Juli 2017 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mandiri Capital Indonesia dan Cashlez (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mandiri Capital Indonesia dan Cashlez (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta & Widjaja pada tahun 2017, sekitar 63 persen masyarakat Indonesia kini telah memiliki akun bank. Namun hanya sekitar 10 persen yang melakukan transaksi non-tunai.
ADVERTISEMENT
Hal ini lah yang melatarbelakangi kerja sama antara Mandiri Capital Indonesia (MCI) dengan startup di bidang pembayaran digital, Cashlez. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan transaksi non-tunai masyarakat Indonesia.
Selain itu, menurut Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro, melalui kerja sama dengan Cashlez, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapatkan solusi kemudahan pembayaran non tunai yang lebih terjangkau. Cashlez mampu membantu lembaga keuangan untuk meningkatkan efisiensi solusi pembayaran dengan kartu.
"Mobile-POS (mPOS) milik Cashlez secara teknis memiliki kualitas baik dengan response time yang cepat dan memiliki sertifikat PCI DSS compliance sebagai sertifikasi keamanan yang dibutuhkan Visa dan Mastercard," terang Eddi di kantor MCI, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/7).
Mandiri Capital Indonesia dan Cashlez (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mandiri Capital Indonesia dan Cashlez (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
ADVERTISEMENT
MCI memimpin pendanaan investasi Cashlezz dengan nilai total kisaran 2 juta dolar Amerika Serikat (AS). Menurut Eddi, hingga Juli 2017 MCI telah memberikan investasi kepada 7 startup fintech hingga Rp 300 miliar.
Di lokasi yang sama, CEO dan Co-Founder Cashlez, Teddy Setiawan mengatakan, kehadiran Cashlez dapat meningkatkan pertumbuhan merchant untuk dapat menerima semua alat pembayaran menggunakan kartu. Sejak berdiri tahun 2015 dan beroperasi Bulan September 2016, sekitar 1.000 merchant telah tergabung kedalam Cashlez.
"Sekitar 61 persen merchant di kita mayoritas datang dari sektor retail dan travel tourism. Kehadiran kita juga sejalan dengan program BI dalam mewujudkan national payment gateway (NPG)," terang Teddy.
Teddy menambahkan, pendanaan dari MCI akan digunakannya untuk membeli 4.000 reader di tahun 2017. Selain itu juga akan digunakan untuk program marketing perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Nantinya di tahun 2017 ini akan kami gunakan untuk membeli reader yang dibuat di luar negeri dengan jumlah besar, sekitar 4.000 reader dengan harga yang tentu tidak murah, sehingga membutuhkan dana yang besar. Marketing juga akan kami lakukan, karena setelah fokus produksi di tahun sebelumnya juga saat ini kita lebih fokus ke marketing produk kami," jelas Teddy.
Sebagai informasi, Cashlez merupakan perusahaan teknologi pembayaran yang menciptakan sistem mPOS (mobile point of sale), semacam aplikasi pada smartphone yang terhubung dengan card reader melalui bluetooth. Sistem yang dianggap dapat memonitor semua transaksi bisnis merchant secara cepat, tepat, dan real time.