Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ketiga Dunia saat Pandemi, Berapa Hartanya?

29 Mei 2020 7:58 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Foto: Stephen Lam/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Foto: Stephen Lam/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia akibat pandemi COVID-19, kekayaan CEO Facebook Mark Zuckerberg justru melonjak tajam. Dalam waktu dua bulan sejak pandemi COVID-19 melanda, kekayaannya bertambah menjadi 30 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Dengan nilai kekayaan yang bertambah signifikan itu, Bloomberg Billionaires Index Ranking menempatkan Zuckerberg sebagai orang terkaya ketiga di dunia di bawah pendiri Microsoft, Bill Gates, dan CEO Amazon, Jeff Bezos, pada 21 Mei lalu. Total kekayaan pendiri Facebook ini diperkirakan mencapai 87,8 miliar dolar AS atau Rp 1.296 triliun, mengalahkan total kekayaan Warren Buffet dan CEO Louis Vuitton, Bernard Arnault.
Saat pandemi virus corona melanda Amerika pada pertengahan Maret lalu, Zuckerberg masih berada di urutan kelima orang terkaya di dunia dengan kekayaan USD 57,5 miliar atau sekitar Rp 842 triliun. Namun selama masa lockdown, ia berhasil menambah pundi kekayaannya menjadi 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp 443 triliun.
Logo Facebook di konfereni tahunan F8 2019. Foto: Stephen Lam/Reuters
Meningkatnya kekayaan Zuckerberg diperkirakan karena kinerja keuangan Facebook di pasar saham yang membaik di kuartal pertama tahun ini. Facebook berhasil melampaui ekspektasi Wall Street dengan meraup pendapatan sebesar 17.74 miliar dolar AS dan menambah jumlah pengguna sebanyak 1.73 miliar dolar AS dalam kuartal pertama 2020.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, pengguna aplikasi Instagram, WhatsApp, dan Messenger, yang semuanya adalah produk Facebook, juga meningkat hingga mencapai 3 miliar pengguna per bulan. Dengan sejumlah pencapaian tersebut, harga saham Facebook meningkat sebesar 8 persen dan menambah valuasi perusahaan sebanyak 44 miliar dolar AS.
Meski demikian, Facebook mengakui permintaan iklan di aplikasi mereka mengalami penurunan signifikan pada tiga pekan terakhir kuartal pertama 2020. Hal itu disebabkan oleh dampak krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19. Selama pandemi berlangsung, diperkirakan sekitar 40 juta pekerja di Amerika kehilangan pekerjaan mereka.
Dalam dua bulan terakhir, Facebook mengumumkan telah melakukan ekspansi bisnis di bidang e-commerce dan video chatting. Baru-baru ini Facebook telah meluncurkan aplikasi Messenger Rooms yang menjadi kompetitor Zoom dan Houseparty. Selain itu, Facebook juga mengumumkan telah menambah fitur e-commerce yang diberi nama Shops di Instagram.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.