Mengenal Zoom, Aplikasi Virtual Meeting untuk Bantu Kamu WFH saat Wabah Corona

17 Maret 2020 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bekerja di Rumah Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bekerja di Rumah Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah perusahaan di Jakarta mulai memberlakukan kebijakan work from home (WFH) alias kerja dari rumah untuk karyawannya. Aturan ini diterapkan menyusul anjuran social distancing dari pemerintah sebagai upaya pencegahan penularan virus corona yang semakin meluas.
ADVERTISEMENT
Kasus virus corona mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi. Karena beberapa negara memberlakukan protokol lockdown dan social distance, aktivitas pertemuan langsung menjadi vakum untuk sesaat.
Namun, kondisi tersebut bisa jadi keuntungan bagi penyedia layanan video conference seperti Zoom. Sebab, aplikasi video conference itu dilaporkan memiliki peningkatan drastis dalam hal jumlah pengguna sejak Januari 2020.
Zoom disebut punya 343.000 download secara global pada Rabu (11/3), menurut laporan terbaru dari firma intelijen aplikasi Apptopia. Jumlah tersebut naik drastis hampir empat kali lipat dari 90.000 unduhan pada Januari 2020 lalu.
Aplikasi Zoom. Foto: Dok. Zoom
Aplikasi Zoom sendiri memiliki fitur yang bisa memaksimalkan para karyawan untuk beraktivitas work from home.
Melalui Zoom, semua tim bisa melakukan komunikasi video secara bersamaan dengan kualitas video dan audio yang baik. Aplikasi ini bisa digunakan di smartphone, tablet, dan desktop komputer atau laptop.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya fitur video conference, Zoom juga memiliki fitur lainnya, seperti kirim pesan teks, foto, audio, dan video. Bahkan, aplikasi baru saja merilis fitur baru yang dapat mengubah background saat pengguna melakukan video conference.
Selain dapat mendukung aktivitas kerja dari rumah, Zoom juga dapat dimanfaatkan untuk aktivitas belajar dari rumah. Perusahaan memanfaatkan momen social distancing karena virus corona untuk mensosialisasikan layanannya bagi pelajar, dari TK hingga SMA, di Amerika Serikat.
"Mengingat bahwa banyak sekolah K-12 (TK hingga SMA kelas 12) mulai ditutup, kami memutuskan untuk menawarkan akses Zoom ke semua sekolah K-12 di negara ini mulai besok," tulis Eric Yuan, CEO Zoom, kepada Forbes.
Zoom tak hanya memberikan akses bagi sekolah di AS. Perusahaan juga mencabut batas waktu video conference dalam layanan gratis mereka untuk sekolah di China, Jepang, dan Italia. Itu berarti, siswa atau siswi yang menggunakan Zoom versi gratis dapat memiliki layanan yang sama seperti pengguna premium.
ADVERTISEMENT
Kedermawanan semacam ini bukan hal baru bagi Eric Yuan.
Sejak Yuan mendirikan Zoom pada 2011, dia memang dikenal senang untuk memberikan layanan premium Zoom secara gratis bagi organisasi nonprofit dan lembaga lain yang membutuhkan. Menurut laporan Forbes, gaya kepemimpinannya itu pun telah menjadikan Zoom sebagai salah satu aplikasi yang paling banyak diminati untuk aktivitas kerja dari rumah.
Saham Zoom sendiri mengalami peningkatan sebanyak 77 persen sejak April 2019. Tak hanya populer di pasar saham, mereka juga populer di kalangan pengguna Twitter yang menjadikan layanan Zoom sebagai bahan bercanda.
"Saya merasa seperti mimpi, ini adalah salah satu katalis di mana di setiap negara, semua orang menyadari bahwa mereka perlu memiliki alat seperti Zoom untuk menghubungkan orang-orang mereka,” kata Yuan. “Saya pikir dari perspektif itu, kami merasa sangat bangga. Kami telah melihat bahwa apa yang kami lakukan di sini, kami dapat berkontribusi sedikit kepada dunia."
ADVERTISEMENT