Menkominfo Sambut Gelar Startup Unicorn yang Diraih JD.id

25 Februari 2020 14:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drone pengirim barang dari JD.ID  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Drone pengirim barang dari JD.ID Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
JD.id telah resmi menjadi startup dengan valuasi 1 miliar dolar AS dan menyandang status unicorn. Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G. Plate, menyambut baik gelar yang berhasil diraih startup unicorn keenam di Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
Startup e-commerce itu sebenarnya anak dari perusahaan e-commerce asal China, JD.com, dan merupakan hasil patungan dengan perusahaan ekuitas swasta Provident Capital yang merupakan salah satu investor Gojek. JD.id telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2015.
“JD.id itu adalah startup yang berkembang di luar negeri, unicorn yang di luar negeri, yang berkembang di dalam negeri di Indonesia. Tidak berawal dari startup Indonesia. Namun, kehadiran JD.id untuk menyemarakkan ruang digital dan e-commerce kita, tentu kita sambut,” kata Johnny Plate, saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (25/2).
Johnny berharap ke depannya JD.id akan berkontribusi lebih besar untuk para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Ia juga menginginkan agar sektor dan industri lain, seperti pertanian, kelautan, hingga peternakan, juga bisa turut dibantu untuk masuk ke dunia marketplace.
Menkominfo Johnny G Plate. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Kominfo adalah akselerator. Kita mendorong agar B2B itu berkembang dan bertumbuh mengisi ruang digital kita supaya bermanfaat,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan JD.id menyandang gelar unicorn dinilai akan semakin meramaikan jajaran startup di Indonesia yang telah mencapai valuasi 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,1 triliun. Sebelumnya, sudah ada lima startup Indonesia yang bergelar unicorn, yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan Ovo.
Indonesia memang menjadi salah pasar e-commerce yang menarik bagi para investor. Berdasarkan laporan Google, Bain, dan Temasek, pasar e-commerce di Indonesia pada tahun 2019 bernilai 21 miliar dolar AS. Angka tersebut diperkirakan akan tumbuh hingga 82 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.
Saat ini, cukup banyak pula pemain e-commerce yang bertarung untuk memperebutkan pasar, seperti Shopee, Bukalapak, Lazada, dan Tokopedia.