Menkominfo Sebut Sebagian Data Pengguna Tokopedia Mungkin Sudah Diretas

4 Mei 2020 16:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Johny G Plate di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (10/3). Foto: Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Johny G Plate di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (10/3). Foto: Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Perwakilan perusahaan e-commerce Tokopedia menemui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melaporkan kasus pencurian data 91 juta penggunanya pada Senin (4/5). Usai pertemuan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate membeberkan hasil pembahasannya.
ADVERTISEMENT
Dalam pemaparan yang disiarkan di YouTube Live, Menkominfo Johnny mengatakan bahwa ada sebagian data pengguna Tokopedia yang mungkin sudah dimasuki peretas. Data itu di antaranya adalah nama, nomor telepon, dan alamat email.
Di sisi lain, Johnny menekankan bahwa password akun pengguna dan semua data keuangan, seperti pembayaran melalui transfer bank, kartu kredit, dan Ovo masih terlindungi.
“Tokopedia menyampaikan bahwa data-data keuangan dan akun pelanggan aman. Security system (Tokopedia) belum bisa diterobos walaupun sebagian data yang terkait dengan nama, nomor telepon yang terkait dengan email barangkali sebagian sudah dimasuki oleh peretas. Tapi data keuangan dan data pelanggan masih terjaga dengan aman,” jelas Johnny, dalam konferensi pers virtual, Senin (4/5).
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Kominfo meminta Tokopedia untuk melakukan penyelidikan dan memberikan update lebih lanjut soal kasus ini. Ia juga mengatakan Kominfo terus bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Tokopedia untuk mengevaluasi kasus ini ke depannya.
ADVERTISEMENT
“Kominfo, BSSN dan Tokopedia akan secara serius mengevaluasi penyelidikan dan mitigasi teknis dan akan melakukan update pengembangannya,” jelas Johnny.
Johnny ingin memastikan bahwa ke depannya kasus peretasan seperti ini tidak akan menghambat perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Ke depannya, Johnny juga mengatakan akan menindaklanjuti para hacker yang melakukan kejahatan digital meski tidak disebutkan apa tindakan tersebut.
“Pemerintah akan terus memastikan agar digital economy kita, khususnya e-commerce akan tetap lancar. Dan tidak akan diganggu oleh peretas-peretas data breach. Akan memastikan setiap usaha peretasan data akan ditindak lanjuti agar tidak mengganggu jalannya e-commerce Indonesia,” tambahnya.

Peretasan Tokopedia

Kasus kebocoran data Tokopedia ini pertama kali dibeberkan oleh akun Twitter bernama Under The Breach, @underthebreach. Dalam laporannya, Under The Breach menyebut hacker berhasil mencuri alamat email, user ID, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password hash, yang merupakan enkripsi yang menyamarkan password asli pengguna.
ADVERTISEMENT
Jumlah data pengguna Tokopedia yang bocor awalnya diperkirakan mencapai 15 juta, namun ternyata lebih dari itu hingga disebut mencapai 91 juta akun. Semua data pengguna yang bocor ini dijual di situs Raid Forums dengan harga 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 74 juta.
Tokopedia mengakui adanya upaya pencurian data pada akun penggunanya. Tidak dijelaskan kapan peretasan terjadi, namun startup marketplace yang berdiri sejak Februari 2009 itu memastikan informasi penting pengguna, seperti password, berhasil terlindungi.
Meski demikian, Tokopedia tetap meminta pengguna melakukan penggantian password pada akun mereka secara berkala.
"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," ujar Nuraini Razak, VP of Corporate Communications Tokopedia, dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (2/5).
ADVERTISEMENT
Aplikasi Tokopedia sendiri memiliki fitur PIN dan OTP menggunakan Google Authenticator yang bisa diterapkan pengguna untuk mengamankan akunnya. Simak artikel di bawah ini untuk informasi cara menggunakan kedua fitur tersebut.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.