Menyoal Game Fortnite yang Diduga Dorong Pemain Hancurkan Bangunan Mirip Ka'bah
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Kabar ini pun mencuri perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ia segera menginstruksikan jajarannya di Kemenparekraf untuk mengkaji sekaligus memblokir game bergenre battle royale itu agar tidak dimainkan oleh anak-anak Indonesia.
Menurut Sandiaga, game Fortnite secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai luhur, khususnya keagamaan. Permainan itu juga dinilainya dapat memicu perilaku tidak menghormati antar umat beragama, mendorong aksi kekerasan, dan berpotensi penistaan agama.
"Lima kali sehari minimal kita menghadap Ka'bah, dari mana pun kita di dunia untuk menunaikan salat wajib atau salat sunnah. Dan di game ini saya diberitahu bahwa ada ikon yang dinilai mirip Ka'bah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dalam pernyataan resmi, Senin (5/7).
Seruan blokir game Fortnite oleh Sandiaga Uno ini sejalan dengan fatwa yang diterbitkan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Lembaga itu lebih dahulu mengeluarkan kebijakan larangan bagi umat muslim untuk tidak memainkan game Fortnite, karena mendorong pemain untuk menghancurkan Ka'bah untuk memenangkan senjata dan maju ke level berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Ini mempengaruhi kepercayaan anak muda dan meremehkan pentingnya kesucian (agama) mereka. Oleh karena itu, melarang semua permainan elektronik yang mendorong kekerasan atau berisi ide-ide palsu yang mendistorsi iman atau menunjukkan penghinaan terhadap keyakinan agama," tulis lembaga tersebut di Facebook.
Asal-usul bangunan mirip Ka'bah di game Fortnite
Bangunan mirip Ka'bah itu sendiri pertama kali muncul dan viral dari video yang diunggah oleh channel YouTube DIGIRAMBO RAMBO, pada 17 Februari 2019. Video berjudul "Makkah in fortnite" ini disinyalir merupakan rekaman dari pemain yang menggunakan username lorentking2000 dan menggunakan bahasa Jerman.
Video tersebut memang menampilkan bangunan mirip Ka'bah dan karakter pemain yang sedang membawa senjata sabit, sehingga terlihat memang ingin menghancurkan. Namun, sepanjang durasi video 01.20 menit tidak ada adegan karakter pemain itu menghancurkan bangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang mengira itu bangunan mirip Ka'bah, karena di sekitarnya yang juga mirip dengan kompleks Masjidil Haram. Selain itu, karena gameplay Fortnite dituntut untuk menghancurkan benda-benda di sekitar untuk mendapatkan resource, dikhawatirkan bangunan mirip Ka'bah menjadi sasaran.
Resource sendiri adalah bahan baku pembuatan berbagai bangunan pertahanan bagi pemain untuk mencapai kemenangan melawan musuh. Benda-benda yang bisa dikumpulkan beraneka ragam, mulai dari pohon, mobil, hingga rumah.
Kelemahan Fortnite yang berbahaya
Epic Games selaku developer game Fortnite telah membantah ada adegan atau bagian dari permainan yang menuntut pemain menghancurkan bangunan mirip Ka'bah. Mereka menjelaskan gambar Ka'bah yang beredar dalam permainannya adalah buatan pemain lewat fitur Creative Mode.
Creative Mode sendiri menjadi fitur dengan konsep UGC (user generated content) yang populer di kalangan pemain Fortnite. Mode tersebut membuat pemain bisa membuat pulau sendiri dan membangun apa saja di dalamnya, termasuk bangunan ikonik dari seluruh penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, pemain tidak dilarang menciptakan bangunan mirip Ka'bah pada Creative Mode, seperti yang dilakukan oleh lorentking2000 dalam video viral. Pedomannya hanya menyebut konten yang dibuat tak boleh merendahkan, memakai bahasa kebencian, atau meremehkan terhadap kelompok tertentu (ras, etnis, warna kulit, agama, gender, negara, dan lain sebagainya) tanpa detail dan batasan yang jelas.
Artinya, lorentking2000 dan pemain lainnya masih bisa dengan bebas menciptakan pulau dengan bangunan mirip Ka'bah atau bangunan ikonik keagamaan lainnya. Fortnite hanya melakukan upaya pelaporan saja untuk penyalahgunaan konten Creative Mode.
Meski begitu, Epic Games menekankan bahwa pihaknya menghormati semua agama di dunia. Dalam keterangan resminya di Facebook dalam bahasa Arab, mereka mengatakan bahwa pihaknya menghormati semua agama dan tidak pernah menciptakan konten yang menghina agama tertentu.
ADVERTISEMENT
"Tim Fortnite ingin mengklarifikasi tentang tudingan pelecehan tempat ibadah di dalam game. Konten yang dimaksud mengacu pada pulau buatan pemain di dalam mode kreatif," tulisnya.