Microsoft Down Massal, Layanan Pesawat hingga Bank Berhenti Total

19 Juli 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Microsoft di MWC 2023 Barcelona Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Microsoft di MWC 2023 Barcelona Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Layanan dan aplikasi Microsoft mendadak down pada Jumat (19/7) WIB. Akibatnya, sejumlah layanan publik, mulai dari bandara hingga rumah sakit, di beberapa negara tumbang.
ADVERTISEMENT
Gangguan teknis ini berdampak pada pelanggan global layanan cloud Azure dan aplikasi Office365 milik Microsoft.
Microsoft saat ini tengah menyelidiki masalah yang memengaruhi kemampuan pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi dan layanan Microsoft 365.
"Kami masih berharap pengguna akan terus merasakan perbaikan bertahap selagi kami terus mengatasi masalah tersebut," tulis Microsoft di akun X (dulu Twitter).
Maskapai penerbangan termasuk yang terdampak dari tumbangnya layanan Microsoft. Qantas dari Australia, serta Frontier, Sun Country Airlines, United, American, dan Delta di AS, terpaksa menghentikan penerbangannya.
Pengguna aplikasi dan situs web maskapai Ryanair di Eropa juga mengeluhkan tidak dapat check-in untuk penerbangan pada Jumat (19/7) pagi waktu setempat.
Sementara itu, beberapa bandara di Eropa juga melaporkan masalah teknis, seperti matinya layar yang menampilkan informasi keberangkatan di bandara Heathrow, Gatwick, dan Edinburgh di Inggris Raya. Bandara Berlin Brandenberg telah menginformasikan kepada pelanggan untuk mengantisipasi penundaan saat check-in.
ADVERTISEMENT
Bandara di Belanda, Selandia Baru, Jepang, dan India dikabarkan juga mengalami masalah penerbangan akibat Microsoft down. Bahkan, bandara terbesar di Swiss, Zurich, saat ini menghentikan pesawat mendarat.
Ilustrasi RyanAir. Foto: Paul Hanna/REUTERS
Stasiun televisi macam Sky News dan CBBC sudah berhenti mengudara selama beberapa jam sejak layanan Microsoft tumbang.
Supermarket di Inggris macam Aldi, Morrison's, dan Waitrose juga terdampak, dengan mengalami masalah dalam menerima pembayaran kartu. Begitu pun dengan rumah sakit, apotek, dan praktik dokter yang kesulitan mengambil catatan medis, dengan dua rumah sakit di Luebeck dan Kiel, Jerman, terpaksa membatalkan operasi medis yang tidak mendesak.
Sejumlah bank di Australia, seperti Commonwealth Bank, National Australia Bank (NAB), dan Bendigo pun ikut terdampak. Commonwealth sudah menginformasikan nasabah untuk tidak melakukan transfer uang selama layanannya masih gangguan.
ADVERTISEMENT

Update Aplikasi Falcon Sensor Gagal, Bikin Sistem Windows 365 Microsoft Down

Microsoft mengonfirmasi gangguan yang terjadi pada sistem komputer yang menggunakan Windows 365 Cloud disebabkan oleh insiden update aplikasi Falcon Sensor milik perusahaan keamanan siber, CrowdStrike. Pembaruan pada software antivirus itu tidak berjalan semestinya.
Logo Windows di keyboard komputer. Foto: Shutterstock
Menurut peringatan yang dikirim Crowdstrike kepada kliennya, dikutip Reuters, software Falcon Sensor menyebabkan sistem operasi Microsoft Windows crash atau berhenti berfungsi dan menampilkan layar biru, dikenal dengan istilah 'Blue Screen of Death'. Notifikasi dikirim pada Jumat (19/7) pagi waktu setempat, lengkap dengan solusi manual untuk memperbaiki masalah teknis tersebut.
CEO CrowdStrike, George Kurtz, mengatakan gangguan telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan. Gangguan ini disebut hanya dialami oleh pelanggan yang menggunakan perangkat Windows, sementara Mac dan Linux tidak terpengaruh.
ADVERTISEMENT
Dia juga memastikan insiden ini bukan karena peretasan atau serangan siber.
"CrowdStrike secara aktif bekerja sama dengan pelanggan yang terkena dampak cacat yang ditemukan dalam satu pembaruan konten untuk host Windows," kata Kurtz di akun X resminya.
"Tim kami dikerahkan sepenuhnya untuk memastikan keamanan dan stabilitas pelanggan CrowdStrike."