news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nvidia Beli Perusahaan Chip ARM Milik SoftBank, Mahar Rp 596 Triliun

14 September 2020 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SoftBank Foto: REUTERS/Toru Hanai/
zoom-in-whitePerbesar
SoftBank Foto: REUTERS/Toru Hanai/
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi software Nvidia dilaporkan sedang dalam proses untuk mengakuisisi perusahaan perancang chipset ARM milik SoftBank. Perusahaan asal Inggris tersebut mengakuisisi ARM dengan mahar senilai 40 miliar dolar AS (sekitar Rp 596 triliun).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Reuters, akuisisi ini akan dalam bentuk tunai sebesar 12 miliar dolar AS, saham sebesar 21,5 miliar dolar AS dan 2 miliar dolar AS untuk uang muka. Pengumuman akan secara resmi diumumkan paling cepat minggu depan.
SoftBank juga akan mendapatkan bayaran tambahan sebesar 5 miliar dolar AS tergantung pada performa perusahaan. Jika performa bagus, para karyawan ARM juga akan mendapatkan 1,5 miliar dari saham Nvidia.
Penjualan Arm harus mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak termasuk otoritas di Inggris, China, AS dan Uni Eropa. Dalam pernyataan resminya, Softbank berharap kesepakatan tersebut bakal selesai Maret 2022.
Diketahui, ARM sendiri merupakan pemasok teknologi chip untuk hampir seluruh perangkat seluler seperti ponsel dan tablet. Bahkan, kini perusahaan ini juga berkembang untuk membuat prosesor untuk mobil, layanan pusat data, dan perangkat lainnya.
Logo perusahaan teknologi Nvidia. Foto: Robert Galbraith/Reuters
Dengan adanya akuisisi ini, perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Microsoft dan pemasok perangkat teknologi lainnya akan bergantung pada Nvidia untuk pembuatan prosesor.
ADVERTISEMENT
Akuisisi ini menandai usainya kepemilikan SoftBank atas ARM yang diakuisisi empat tahun lalu dengan mahar 32 miliar dolar AS (Rp 478 triliun). Selama ini, SoftBank kewalahan untuk mengangkat potensi ARM dengan memangkas kepemilikannya di aset-aset besar untuk mengumpulkan uang.
Nvidia mengatakan akan melisensikan unit prosesor grafis melalui jaringan mitra ARM. Dengan begitu, ARM akan berperan untuk mengembangkan chip untuk perangkat seperti mobil yang bisa mengemudi sendiri dan juga membuat teknologinya tersedia untuk masyarakat luas.
CEO Nvidia Jensen Huang tidak membahas kesepakatan dengan pemerintah Inggris hingga beberapa saat sebelum pengumuman karena pembicaraan bersifat rahasia. Nantinya, pusat penelitian kecerdasan buatan ARM baru akan dibangun di markas besar Arm's Cambridge.