Obrolan WhatsApp Bisa Dipalsukan Pakai WhatsFake

1 Februari 2017 11:05 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi menggunakan aplikasi Whatsapp. (Foto: Pixabay)
Siapa yang tak pakai WhatsApp? Masyarakat sipil, seorang habib, sampai setingkat menteri, semua pakai WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Para pengguna WhatsApp pun senang melakukan screenshot untuk menangkap gambar obrolan dalam aplikasi tersebut untuk kepentingan tertentu, bisa untuk menangkap percakapan memalukan (yang kemudian disebar), menyimpan pesan romantis, informasi penting, atau memang iseng saja.
Ternyata, sekarang ramai bermunculan aplikasi yang bisa menciptakan percakapan palsu di WhatsApp. Buat apa, ya? Tentu buat iseng. Tapi, ada bahayanya, aplikasi ini bisa juga dibuat untuk menyebar fitnah.
Salah satu aplikasi tersebut bernama WhatsFake. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya membuat profil lawan bicaranya, menulis percakapan sendiri yang seakan dilakukan antara dia dan lawan bicara, kemudian menyunting waktu terkirimnya pesan. Deway selaku pengembang aplikasi juga memberi pilihan fitur status pesan terkirim dengan tanda centang satu atau dua warna abu, dan status pesan terbaca centang dua warna biru.
ADVERTISEMENT
Ini sangat berbahaya, memang, kalau digunakan untuk tujuan jahat atau untuk menyebar hoax. Tapi, ini bisa juga menghibur diri dengan menciptakan obrolan luar biasa bersama orang-orang hebat.
Seperti eksperimen yang dilakukan tim kumparan ketika menjajal aplikasi tersebut. Kami mengunduh aplikasi WhatsFake versi gratis untuk iPhone. Berhubung ini gratis, jadi maaf, jika ada iklan WhatsFake yang tidak bisa dihilangkan dari gambar yang disertakan di bawah. Iklan ini bisa hilang jika memakai aplikasi WhatsFake Pro yang berbayar.
Dalam eksperimen ini, kami berbincang dengan dua tokoh yang selalu jadi sorotan dunia, yaitu CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dan Presiden AS ke-45, Donald Trump. Silakan menyebut pembicaraan ini hoax, karena memang sepenuhnya palsu.
Obrolan kumparan dengan Zuckerberg (1) (Foto: Diolah dari WhatsFake)
Obrolan kumparan dengan Zuckerberg (2) (Foto: Diolah dari WhatsFake)
Obrolan kumparan dengan Zuckerberg (3) (Foto: Diolah dari WhatsFake)
ADVERTISEMENT
Obrolan ini membuktikan jika memang percakapan palsu yang seakan dilakukan di WhatsApp, itu benar-benar ada. Celakanya, aplikasi seperti ini rawan dimanfaatkan untuk kejahatan dan memfitnah. Di era seperti sekarang sebaiknya jangan mudah percaya dengan screenshot atau tangkapan layar yang menyebar luas sebelum ada bukti sahih. Jika itu masuk ruang kriminal, setidaknya harus menunggu sampai ada pernyataan resmi dari penegak hukum.
Tetapi jika aplikasi ini digunakan untuk menghibur diri sendiri, ini tak jadi masalah. Misal, para jomblo di luar sana bisa berfantasi mempunyai pacar dan melakukan obrolan virtual dengan pacar yang juga virtual atau sebatas khayalan. Ini tak masalah, karena bisa memberi kebahagiaan bagi diri sendiri --walau miris juga sih dan jangan sampai deh seperti itu.
ADVERTISEMENT
Obrolan kumparan dengan Presiden Trump (1) (Foto: Diolah dari WhatsFake)
Obrolan kumparan dengan Presiden Trump (2) (Foto: Diolah dari WhatsFake)