Orang Terkaya Dunia Jeff Bezos Investasi di Startup Indonesia, Ula

4 Oktober 2021 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri Amazon, Jeff Bezos. Foto: Reuters/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Amazon, Jeff Bezos. Foto: Reuters/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
Orang terkaya di dunia yang juga pendiri Amazon, Jeff Bezos, melakukan investasi ke startup e-commerce Indonesia, Ula. Langkah Bezos yang masuk dalam pendanaan seri B ini dilakukan lewat perusahaan venture capital-nya, Bezos Expeditions.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Tech Crunch, ketertarikan Bezos pada Ula didorong keinginan Amazon untuk memasuki sebagian besar pasar Asia Tenggara. Selain Bezos, ada B-Capital Group, Tencent, dan Prosus Ventures yang menjadi pemimpin pendanaan tersebut.
Tidak disebutkan berapa detail nominal yang dikucurkan Bezos ke Ula. Namun, perusahaan rintisan itu mengkonfirmasi total investasi dalam pendanaan seri B yang dikumpulkan mencapai 87 juta dolar AS (Rp 1,24 triliun).
Founder Ula. Dari Ki-Ka: Riky Tenggara (Co-Founder dan COO), Derry Sakti (Co-Founder dan CCO), Alan Wong (Co-Founder dan CTO). Fot: Dok. Ula
Pendanaan Seri B Ula ini diumumkan hanya delapan bulan setelah pendanaan Seri A di bulan Januari lalu, akan digunakan untuk investasi pada pertumbuhan kehadiran Ula di seluruh Indonesia, penambahan kategori baru, pengembangan layanan pay later, pembangunan teknologi baru, infrastruktur logistik, dan rantai pasokan lokal.
Ula juga turut mengajak Pandu Sjahrir, yang merupakan seorang investor berpengalaman serta pengusaha, sebagai penasihat perusahaan. Seri pendanaan Ula sebelumnya meliput pendanaan awal sebesar 10.5 juta dolar AS (Rp 149 miliar) pada Juni 2020 yang dilanjutkan dengan pendanaan Seri A pada bulan Januari 2021 sebesar 20 juta dolar AS (Rp 285 miliar).
Pemilik Warung di Malang yang Menggunakan Aplikasi Ula. Foto: Dok. Ula
Ula sendiri merupakan startup marketplace e-commerce business-to-business (B2B). Ula membantu warung kecil mengatasi inefisiensi yang mereka hadapi dalam rantai pasok, inventaris, dan modal kerja.
ADVERTISEMENT
Hanya dalam 20 bulan sejak peluncuran dan di tengah kondisi pandemi COVID-19, Ula telah tumbuh sebesar 230 kali lipat dan sekarang menawarkan lebih dari 6.000 produk serta melayani lebih dari 70.000 warung di dalam platformnya. Ula memiliki tim yang tersebar di 3 negara dan merupakan salah satu perusahaan rintisan dengan pertumbuhan tercepat di kawasan ini.