Ovo Pecat Karyawan yang Chat Ajak Kenalan Pengguna

3 Juli 2020 16:39 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dompet digital OVO. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dompet digital OVO. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan aplikasi pembayaran digital Ovo melakukan tindakan tegas terhadap karyawan yang melanggar privasi pengguna. Ovo memecat karyawannya yang ketahuan melakukan chat pribadi dan mengajak kenalan penggunanya.
ADVERTISEMENT
Keluhan tersebut dilaporkan oleh akun Twitter @prayogoafang. Di Twitter, ia mengadukan bahwa adiknya menerima pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal berisi foto KTP serta foto selfie adiknya dengan KTP sebagai syarat untuk upgrade layanan Ovo.
Selain itu, orang tersebut juga mengirimkan pesan mengindikasikan bahwa ia adalah karyawan Ovo yang menangani data adik Prayogo. Adik Prayogo bingung apakah ada kesalahan dalam input data sehingga mengharuskan pihak Ovo untuk menghubunginya secara pribadi.
Ternyata, karyawan Ovo tersebut mengatakan bahwa ia hanya ingin mengajak berkenalan. Adik Prayogo sontak protes terhadap tindakan tersebut. Ia merasa karyawan tersebut telah melanggar privasi dan menyalahgunakan data pribadinya.
Gambar close-up logo WhatsApp di mata seorang. Foto: Christophe Simon / AFP
Lewat akun Twitter, Prayogo melaporkan kejadian yang menimpa adiknya tersebut.
ADVERTISEMENT
“Halo @ovo_id ini adek saya mau upgrade akun kemudian dapet chat seperti ini. Apakah memang prosedurnya seperti ini? Jika tidak, kenapa bisa ada chat ke nomer pribadi yang pada dasarnya privasi pengguna jasa ya?" tulis Prayogo.
Menanggapi hal ini, Ovo telah mengeluarkan pernyataan bahwa perilaku karyawannya tersebut merupakan pelanggaran berat. Ovo pun langsung melakukan penyelidikan terhadap karyawannya dan menyatakan telah memecatnya.
"Tindakan oknum karyawan tersebut merupakan pelanggaran berat dari prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan terkait perlindungan data pengguna. Dan saat ini, yang bersangkutan sudah tidak berstatus karyawan Ovo," tulis Ovo, dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Ovo mengaku berkomitmen untuk terus melindungi privasi data konsumen, sesuai dengan tujuan perusahaan. Sementara itu, Prayogo melaporkan bahwa pihak Ovo telah menghubunginya untuk meminta maaf. Ia pun telah memutuskan untuk menutup kasus ini dan menghapus cuitan soal laporannya.
ADVERTISEMENT