Pangeran Arab Saudi Bobol Ponsel Jeff Bezos Lewat WhatsApp

23 Januari 2020 9:48 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohammed bin Salman Foto: Reuters/Pavel Golovkin
zoom-in-whitePerbesar
Mohammed bin Salman Foto: Reuters/Pavel Golovkin
ADVERTISEMENT
Pendiri sekaligus CEO perusahaan e-commerce Amazon, Jeff Bezos, pernah menjadi korban peretasan smartphone. Kini, hacker dalang pembajakan ponselnya telah terungkap. Menurut beberapa sumber ahli kepada The Guardian, pelakunya adalah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman.
ADVERTISEMENT
Sejumlah ahli menganalisis, peretasan smartphone Bezos itu terjadi setelah ia menerima sebuah pesan enkripsi WhatsApp dari nomor yang teridentifikasi milik Putra Mahkota Arab Saudi. Kasus ini terjadi pada Mei 2018 lalu.
Analisis menemukan pesan dengan konten file video tersebut ternyata disisipkan virus. Belum bisa dipastikan data apa saja yang dicuri Salman di smartphone bos Amazon itu. Namun laporan pembajakan ini muncul sekitar setahun setelah Bezos dan istrinya, MacKenzie, mengumumkan akan bercerai.
Penyebab perceraian itu diduga karena Bezos yang ketahuan berselingkuh dengan presenter Lauren Sanchez. Tabloid AS, National Enquirer, mengungkap sejumlah bukti perceraian berupa isi chat keduanya yang terlihat mesra. Bezos juga kerap mengirim gambar dirinya tanpa busana kepada Lauren.
Jeff Bezos. Foto: Joshua Roberts/Reuters
Lewat blog pribadinya, Bezos menuding tabloid itu mengancam akan menyebarkan isi chatting perselingkuhan dan foto-fotonya. Ia juga mengatakan, bahwa ia bisa selamat asalkan menegaskan tidak ada motivasi politik di balik pemberitaan ini.
ADVERTISEMENT
Gavin de Becker, konsultan keamanan yang menangani Bezos, menjelaskan soal keyakinannya bahwa pemerintah Arab Saudi memiliki andil dalam kasus ini. Pemerintah Arab Saudi disebutnya menjadi dalang peretasan ponsel Bezos sebelum, National Enquirer mengungkap perselingkuhannya.
Sayangnya, De Becker belum memiliki bukti otentik untuk mendukung tudingannya itu. Namun, hal ini ada kaitannya dengan hubungan bisnis yang dijalin antara Enquirer dengan pihak Arab Saudi, serta pemberitaan tentang kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh surat kabar milik Jeff Bezos, Washington Post.
Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. Foto: REUTERS/Osman Orsal
Sebelumnya, Washington Post pernah memberitakan soal laporan CIA yang mengaitkan pemerintah Arab Saudi dengan pembunuhan Khashoggi. CIA juga mengatakan bahwa pembunuhan Khashoggi terjadi atas permintaan Putra Mahkota Arab Saudi.
De Becker sendiri menolak mengomentari laporan The Guardian pada Selasa (21/1). Kedutaan besar Arab Saudi juga belum menanggapi laporan ini.
ADVERTISEMENT