Pelajar SMA Hong Kong Sukses Bikin Robot Humanoid Terkecil di Dunia

1 Maret 2024 9:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot humanoid buatan pelajar Diocesan Boys’ School (DBS) Hong Kong. Foto: Guinness World Records.
zoom-in-whitePerbesar
Robot humanoid buatan pelajar Diocesan Boys’ School (DBS) Hong Kong. Foto: Guinness World Records.
ADVERTISEMENT
Para pelajar di Hong Kong berhasil menciptakan robot humanoid terkecil di dunia. Disebut robot humanoid karena bentuknya menyerupai manusia, terdiri dari kepala, badan, dua tangan, dan dua kaki.
ADVERTISEMENT
Robot humanoid itu punya ukuran tinggi 14,1 centimeter, atau 11,3 milimeter lebih pendek dari robot humanoid pemegang rekor sebelumnya yang dibuat oleh Zain Ahmad Qureshi dari Pakistan pada 2022. Dia kini terverifikasi oleh Guinness World Records (GWR) sebagai robot humanoid terkecil di dunia.
Robot mini ini dirancang dan dirakit oleh para pelajar yang sekolah di Diocesan Boys’ School (DBS) Hong Kong. Mereka adalah Aaron Ho Yat Fung, Isaac Zachary To, Justin Wang Tou Duong, dan Ngo Heu Leung. Untuk bisa memecahkan rekor dunia, robot harus bisa berjalan dengan dua kaki dan memutar bahu, siku, pinggul, dan lutut.
Pertama, para pelajar itu membuat desain robot kecil terlebih dahulu menggunakan perangkat lunak yang disediakan oleh laboratorium robotika sekolah. Mereka kemudian membuat panel bodi akrilik dan komponen cetak 3D. Keempat siswa itu lalu mengontrak sebuah perusahaan untuk memproduksi sejumlah motor servo agar robot bisa menggerakkan lengan dan kaki.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, robot tersebut bisa berjalan, bermain sepak bola, bahkan kung-fu. Para siswa mengatakan kepada GWR bahwa motivasi mereka membuat robot kecil adalah untuk menciptakan alat pembelajaran dengan biaya murah untuk digunakan dalam pendidikan STEAM (sains, teknologi, seni, dan matematika).
Dengan merancang perangkat kecil, mereka bilang biaya produksi dapat dikurangi sehingga membuat robot lebih terjangkau dan dapat diakses oleh mereka yang kurang mampu.
“Kami juga berencana untuk membuat desain dan kode pemrograman menjadi sumber terbuka untuk mencapai tujuan kami dalam mempromosikan pendidikan STEAM,’ kata Isaac, anggota tim, dikutip dari IFLScience.
Robot ini ditenagai baterai lithium-ion 7,4 volt dan bisa dikendalikan dari jarak jauh menggunakan aplikasi atau melalui tombol pada panel yang terletak di bagian belakang humanoid. Kini, Tim Robotika DBS telah mendapatkan banyak pujian atas upaya ilmiah mereka.
ADVERTISEMENT