Pemerintah Trump Blacklist Xiaomi, Sebut ‘Perusahaan Militer Komunis China’

15 Januari 2021 10:18 WIB
Logo Xiaomi Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo Xiaomi Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
6 hari jelang akhir masa jabatannya, Presiden AS Donald Trump rupanya masih menambah daftar hitam perusahaan China yang akan dilarang berbisnis dengan AS. Salah satunya adalah Xiaomi, vendor HP terbesar ketiga di dunia, yang masuk ke dalam blacklist Departemen Pertahanan AS pada 14 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Reuters, vendor HP asal China tersebut akan dikenakan larangan investasi baru dari AS. Larangan itu memaksa investor AS untuk melepaskan kepemilikan saham mereka di perusahaan-perusahaan yang masuk daftar hitam pada 11 November 2021.
Selain Xiaomi, perusahaan China lain yang masuk ke dalam daftar hitam terbaru adalah firma pembuat pesawat terbang Comac. Departemen melabeli mereka sebagai “perusahaan militer Komunis China.”
“Departemen Pertahanan merilis nama-nama tambahan "perusahaan militer Komunis China" yang beroperasi secara langsung atau tidak langsung di Amerika Serikat sesuai dengan persyaratan Undang-Undang Bagian 1237 dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional untuk Tahun Anggaran 1999, sebagaimana telah diubah,” kata departemen tersebut dalam rilis resmi mereka.
Presiden AS Donald Trump saat telekonferensi video Thanksgiving dengan anggota pasukan militer di Gedung Putih di Washington, AS, (26/11). Foto: ERIN SCOTT/REUTERS
Meski pemerintahan Joe Biden--presiden AS setelah Trump--berikutnya mungkin akan membatalkan perintah itu, menarik untuk melihat perusahaan elektronik seperti Xiaomi ada dalam daftar.
ADVERTISEMENT
Trump sendiri tampak hendak mewarisi kebijakannya yang keras untuk perusahaan China di akhir masa pemerintahannya yang kontroversial. Setidaknya, sudah ada 35 perusahaan China yang masuk ke dalam daftar hitam tambahan, setelah Departemen Pertahanan AS diminta membuat laporan terkait perusahaan China yang dimiliki atau dikendalikan oleh militer di sana.
Menurut laporan The Verge, sebagian besar perusahaan lain dalam daftar bergerak di sektor industri, mengkhususkan diri dalam penerbangan, kedirgantaraan, pembuatan kapal, bahan kimia, telekomunikasi, konstruksi, dan bentuk infrastruktur lainnya. Huawei, vendor HP nomor dua di dunia, juga ada dalam daftar tersebut.
Daftar yang dibuat Departemen Pertahanan AS ini tidak sama dengan blacklist yang dibuat Departemen Perdagangan AS yang biasanya mencegah perusahaan AS mengekspor teknologi ke perusahaan yang termasuk dalam negara “musuh asing” mereka. Beberapa perusahaan China seperti Huawei dan pembuat chip SMIC ada di kedua daftar tersebut sekarang.
ADVERTISEMENT
Xiaomi sendiri membantah bahwa mereka merupakan perusahaan militer Komunis China. "Perusahaan mengonfirmasi bahwa dirinya tidak dimiliki, dikontrol, maupun memiliki afiliasi dengan militer China," kata Xiaomi dalam keterangan resmi mereka, Jumat (15/1).