Pendapatan 1 Juta Ojol Akan Turun Drastis Selama PSBB Jakarta

9 April 2020 20:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi ojek online menunnggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (7/4/2020).  Foto: Antara/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek online menunnggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (7/4/2020). Foto: Antara/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Pendapatan driver ojek online (ojol) roda dua di Jakarta terancam turun selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab, Peraturan Menteri Kesehatan mengenai PSBB untuk menangani virus corona hanya memperbolehkan ojol untuk mengangkut barang dan bukan penumpang.
ADVERTISEMENT
Pasal 13 di beleid tersebut menjelaskan, “Layanan ekspedisi barang, termasuk transportasi roda dua berbasis aplikasi dengan angkutan hanya untuk mengangkut barang dan tidak untuk angkutan.” Hal tersebut pun membuat asosiasi ojol Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia menolak larangan angkut penumpang saat pelaksanaan PSBB.
“Estimasi 4 juta driver se-Indonesia,” jelas Igun ketika dihubungi kumparan, Kamis (9/4). “Jakarta estimasi 1 juta (driver ojol) mobile Jabodetabek. Kami menolak dengan keras hak partisipasi dengan larangan mengangkut penumpang untuk sepeda motor secara umum dan untuk ojek online khusus, karena alat transportasi sepeda motor merupakan alat transportasi yang digunakan secara umum oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari."
Pengemudi ojek online menunnggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (7/4/2020). Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Igun menjelaskan, fitur angkutan penumpang merupakan salah satu bagian penting bagi mitra ojek online. Sebab, layanan angkut penumpang memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari pendapatan sehari-hari para mitra.
ADVERTISEMENT
Pelarangan angkut penumpang selama PSBB pun otomatis bakal mengurangi setengah pendapatan driver ojol yang berkisar di angka Rp 200.000 per hari, menurut Igun. Pada awalnya, dia meminta pemerintah untuk memberikan kompensasi sebesar Rp 100.000 per hari, sebelum kemudian mengumumkan bahwa asosiasi ojol menolak larangan angkut penumpang saat PSBB.
“Khusus bagi para pengemudi ojek online yang menggunakan sepeda motor sebagai sumber pendapat dalam mencari nafkah maka pelarangan pembawa angkutan akan berdampak pada terhentinya anggaran pendapatan pengendara ojek online dari penyedia penumpang, juga bagi pengguna jasa angkutan ojek online akan kesulitan dalam beraktifitas,” jelas Igun dalam pernyataan resmi, Kamis (9/4).
PSBB di Jakarta sendiri akan dimulai pada 10 April hingga 23 April 2020. Selama pemberlakuan PSBB, semua kegiatan perkantoran harus dilakukan dari rumah atau bekerja dari rumah (WFH), kecuali sektor esensial seperti kesehatan, logistik, pangan, dan perbankan.
ADVERTISEMENT
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!