Peneliti Garap Rapid Test yang Bisa Dipakai Instan di Rumah

30 Maret 2020 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rapid Test Corona Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rapid Test Corona Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, metode rapid test sudah banyak digunakan di berbagai negara untuk mendeteksi virus corona pada seseorang. Di Inggris, para peneliti menemukan cara baru dalam tes cepat atau rapid test yang terkoneksi dengan smartphone untuk melihat hasilnya.
ADVERTISEMENT
Alat atau kit rapid test ini telah dikembangkan oleh para peneliti di Brunel University London, Lancaster University dan University of Surrey. Sebenarnya, kit ini menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan di Filipina untuk memeriksa ayam terhadap infeksi virus.
Peneliti kemudian memodifikasinya sehingga bisa dapat digunakan untuk memeriksa kondisi seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak. Pengoperasian kit ini juga terhubung dengan smartphone untuk mendapatkan hasil tes secara langsung. Jadi, tidak perlu ke laboratorium untuk mendapatkan hasil tes, bisa dilakukan di rumah.
Cara kerja kit ini memerlukan spesimen yang diperoleh dari usapan bagian atas hidung atau ke bawah tenggorokan pasien, kemudian memasukkannya ke dalam perangkat. Hasil dari rapid test ini, menurut peneliti dapat keluar dalam waktu 30-45 menit. Untuk pengujian bisa enam orang sekaligus.
Petugas medis malakukan rapid test covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/3). Foto: ANTARAFOTO/Paramayuda
Menurut laporan Gizmodo, tes akan menelan biaya sekitar 100 Poundsterling atau setara Rp 2,5 juta menjalankan enam sampel dan 4 Poundsterling (Rp 80 ribu) untuk pengujian per orangnya. Tes dapat dilakukan bagi orang-orang dalam isolasi yang dicurigai telah terinfeksi, atau pasien COVID-19 yang berpikir mereka mungkin telah sembuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu dengan memanfaatkan smartphone, kit ini akan dilengkapi fitur pelacakan untuk mengetahui siapa saja yang berhubungan dengan pasien positif COVID-19 selama 14 hari ke belakang. laporan tersebut tidak menjelaskan bagaimana sistem dapat melacak pengguna lain, tetapi aplikasi dapat dengan mudah menggunakan kemampuan GPS smartphone.
Rapid test COVID-19 di RSHS Bandung. Foto: Dok. Pemprov Jabar
Profesor Wamadeva Balachandran dari Brunel University London menjelaskan kit rapid test ini perlu melalui proses uji klinis dan persetujuan dari otoritas lembaga kesehatan di Inggris. Tetapi para peneliti tampaknya yakin bahwa penemuan mereka dapat berguna untuk membantu memperlambat penyebaran virus corona baru.
"Biasanya, hal seperti ini harus melalui uji klinis," jelas Profesor Balachandran, seperti dikutip BGR.
“Tapi ini bukan situasi normal. Menurut model Imperial College, pandemi ini mungkin berlangsung selama 18 bulan. Dan kasus akan meningkat selama beberapa bulan ke depan. Semua orang menangis untuk tes ini, dan banyak yang akan memakan waktu lama. Kami memiliki waktu terbatas untuk menghentikan penyebaran virus, jadi hal seperti ini akan membantu. Kecepatan sangat penting," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Profesor Balachandran belum mengetahui kapan rapid test buatannya bisa diproduksi massal, atau bahkan apakah tes ini akan tersedia di Inggris atau di negara lain.
Profesor Balachandran tidak sendiri, ada banyak peneliti yang berlomba-lomba untuk mengembangkan rapid test COVID-19. Seperti, Profesor Jackie Ying seorang ilmuwan di Singapura, bersama timnya yang mengembangkan rapid test COVID-19 tercepat dengan hasil keluar dalam waktu lima menit.
Semakin bertambahnya kasus positif dan korban meninggal dunia akibat penyakit COVID-19, membuat semua ilmuwan bergerak. Mereka melakukan berbagai pengembangan, mulai dari vaksin hingga tes diagnostik dan skrining virus corona.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!