Bill Gates

Penjelasan Bill Gates soal Teori Konspirasi Corona dan Vaksin Microchip

24 Juli 2020 14:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri Microsoft, Bill Gates. Foto: Anthony Bolante/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Microsoft, Bill Gates. Foto: Anthony Bolante/Reuters
ADVERTISEMENT
Pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali membicarakan isu hoaks yang mengatakan pihaknya menanamkan microchip di vaksin corona yang sedang diproduksi oleh perusahaan farmasi yang didanainya. Isu ini sempat mengemparkan jagat media sosial, namun Gates membantahnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, dalam laporan jajak pendapat survei Yahoo News/YouGov menemukan 28 persen orang dewasa di Amerika Serikat percaya teori konspirasi Gates berencana menggunakan vaksin potensial COVID-19 untuk menanamkan microchip dalam miliaran orang untuk memantau pergerakan mereka.
"Tidak ada hubungan antara semua vaksin ini dan jenis pelacakan apa pun - sama sekali. Saya tidak tahu dari mana asalnya," kata Gates selama wawancara di CBS News.
Gates berharap isu teori konspirasi virus corona yang membawa namanya segera berakhir. Ia merasa bahwa masyarakat belum tahu apa yang sedang dikerjakan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates yang didirikannya dan apa saja yang dilakukan untuk penangganan COVID-19.
Ilustrasi Vaksin. Foto: Shutterstock
“Yayasan kami adalah tentang mengurangi kematian dan membawa keadilan bagi kesehatan. Namun, kami dituduh membuat chip atau virus. Saya pikir kita hanya perlu mendapatkan kebenaran di luar sana. Agak tidak jelas bagi saya, tetapi saya harap ini akan mereda ketika orang-orang mendapatkan fakta," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kandidat vaksin coronavirus yang dibuat oleh Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson. Gates memperkirakan bahwa mungkin lebih dari dua tahun vaksin bisa distribusi.
Secara global diperlukan lebih dari 10 miliar dosis untuk memvaksinasi 80 persen populasi dunia. Gates menjelaskan kemungkinan ada potensi setiap orang akan akan membutuhkan dua dosis vaksin, sehingga berpotensi membatasi jumlah orang yang divaksinasi setelah vaksin ditemukan.
Bill Gates pakai Blangkon Foto: Instagram

AS lebih dulu dapat vaksin, karena...

Lebih lanjut, Gates mengakui bahwa kemungkinan Amerika Serikat akan menjadi negara prioritas yang mendapatkan vaksin corona pertama. Alasannya, karena Amerika telah mendanai pabrik pembuatan vaksin. Meski begitu, vaksin akan didistibusikan ke negara lain.
"Jelas bahwa Amerika Serikat, dengan mendanai pabrik di negara ini, akan memperoleh prioritas. Tapi jika kita bisa punya pabrik lain, di sinilah di mana kemurahan hati pemerintah AS dalam kesehatan global akan diperlukan, yayasan kami akan diperlukan, dan negara-negara lain," ujar Gates.
ADVERTISEMENT
Gates tidak ingin ada orang-orang yang sekarat karena tak bisa mendapatkan vaksin corona. Belum lama ini, Gates mengatakan tak seharusnya vaksin dipatok dengan harga yang tinggi, agar bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Jika dibiarkan bergantung pada kekuatan pasar, maka pandemi COVID-19 menurutnya akan berlangsung semakin lama.
"Kami ingin memastikan tidak ada orang-orang yang sekarat hanya karena mereka tidak bisa membeli atau tidak punya akses terhadap vaksin corona," tambah Gates.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten