Penjelasan CEO RupiahPlus soal Cara Tagih Utang yang Kontroversial

29 Juni 2018 17:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi pinjam uang RupiahPlus. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pinjam uang RupiahPlus. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aplikasi pinjam uang RupiahPlus sedang menjadi perbincangan setelah metode penagihan utangnya menimbulkan kontroversi. Apabila peminjam terlambat mengembalikan uang, maka RupiahPlus bisa menghubungi daftar kontak si peminjam untuk menagih utangnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu akan menimbulkan rasa malu, karena siapa saja yang ada di daftar kontak peminjam bisa saja dihubungi, mulai dari keluarga, teman, hingga rekan kerja.
RupiahPlus sendiri menegaskan langkah seperti itu memang bisa mereka ambil apabila peminjam telat mengembalikan uang yang dipinjam. Meski begitu, aplikasi pinjam uang tersebut mengaku sangat berhati-hati dalam menjaga privasi dan rahasia dari data peminjamnya.
"RupiahPlus sangat berhati-hati dalam menjaga privasi dan kerahasiaan dari data konsumen. Namun, RupiahPlus bisa menghubungi kontak dari konsumen kami yang terlambat membayar pinjamannya, ini untuk mengatasi pinjaman yang sudah melewati tenggat waktu pengembalian," ujar Yige Wang, CEO dan pendiri RupiahPlus, Yige Wang, saat dihubungi kumparan.
Yige mengatakan RupiahPlus telah memberitahu para peminjamnya jika langkah ini bisa dilakukan dalam kebijakan yang tertera di situs resminya. Selain itu, kemampuan aplikasi RupiahPlus untuk mengakses data daftar kontak juga tertera dalam permintaan izin akses dalam 'App Permission' di Google Play Store.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, apa yang dijalankan RupiahPlus sebenarnya tidak salah mengingat izin akses ini diberikan sendiri oleh para peminjamnya. Tapi, bagi kamu yang tidak ingin privasi data pribadimu diusik, sebaiknya hindari menggunakan aplikasi pinjam uang.
Aplikasi pinjam uang RupiahPlus. (Foto: RupiahPlus)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pinjam uang RupiahPlus. (Foto: RupiahPlus)
Walau begitu, Yige menegaskan RupiahPlus tidak akan menghubungi daftar kontak dari peminjamnya jika tidak benar-benar harus dilakukan.
"RupiahPlus berkomitmen untuk tidak menghubungi kontak konsumen kecuali konsumen sudah sangat terlambat dalam memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan pinjaman. Dalam segala hal, RupiahPlus samgat serius menggunakan tindakan yang legal dalam menagih utang," jelas Yige.
Ia mengatakan RupiahPlus tidak akan menagih utang tersebut ke daftar kontak si peminjam, melainkan menanyakan keberadaan atau meminta kenalan peminjam itu menyampaikan pesan mengenai utang yang harus dilunasi.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat serius soal ini. Prosedur kami tidak memperbolehkan debt collector kami untuk menagih utang dari pihak ketiga yang tidak terkait dengan peminjam. Jika ada debt collector kami yang terbukti melanggar aturan ini, maka kami akan menanganinya. Kami sangat serius untuk mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku," papar Yige.
Metode menghubungi daftar kontak peminjam memang akan memalukan bagi si peminjam, tapi cara ini dilakukan sebagai jaminan untuk RupiahPlus. Aplikasi ini memang menyediakan peminjaman uang tanpa ada jaminan sehingga pada akhirnya data si peminjam yang dijadikan jaminan.
Aplikasi pinjam uang RupiahPlus. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pinjam uang RupiahPlus. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya juga berpendapat seperti itu. Ia mengatakan pengguna aplikasi sudah diinformasikan dengan jelas apa saja ketentuannya dan bisa menolak untuk memberikan akses data dalam ponselnya, tapi berarti si pengguna tidak bisa meminjam uang di sana.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang aplikasi membutuhkan akses kontak pengguna seperti aplikasi Identifikasi Caller, identifikasi SMS itu tidak bisa berfungsi kalau tidak mendapatkan hak akses ke kontak dan SMS," ujar Alfons, saat dihubungi kumparan.
"Kalau mereka tidak memberikan hak akses tersebut maka pinjaman tidak akan diberikan. Kira-kira trade off-nya seperti itu," lanjutnya.
Namun, tentu yang dirugikan adalah orang-orang yang berada di daftar kontak si peminjam. Mereka akan merasa terganggu dengan pesan-pesan mengenai tagihan utang milik orang lain, padahal mereka sendiri tidak meminjam uang. Hal ini memang menjadi kontroversi.
Perlu diperhatikan, aplikasi-aplikasi pinjam uang lain juga ternyata memang meminta akses terhadap data yang sama seperti RupiahPlus. Jadi, sebaiknya selalu waspada sebelum menginstal suatu aplikasi dan perhatikan bagian 'Permission' yang tertera di bagian bawah halaman instal aplikasi di Play Store.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini bisa kamu pakai kalau kamu merasa bisa mengembalikan pinjaman tepat waktu dan tidak masalah dengan data dalam ponsel yang bisa diakses oleh pihak aplikasi.