Penjualan Smartphone Global Naik untuk Pertama Kali dalam 2 Tahun

1 November 2019 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsung Galaxy S10 terbaru. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy S10 terbaru. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
ADVERTISEMENT
Penjualan smartphone global meningkat 1 persen dari tahun-ke-tahun menjadi 352,4 juta unit selama kuartal tiga 2019. Menurut laporan terbaru dari lembaga riset Canalys, ini menandai pertama kalinya penjualan smartphone global tumbuh dalam dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Canalys juga mencatat bahwa Samsung merajai posisi puncak produsen smartphone dengan penjualan terbanyak. Samsung mencatatkan penjualan sebanyak 78,9 juta perangkat pada kuartal tiga 2019, meningkat 11 persen dari tahun-ke-tahun dari sebelumnya 71,3 juta unit. Dengan penjualan sebanyak itu, Samsung menguasai 22,4 persen pangsa pasar smartphone global.
Posisi Samsung dibuntuti oleh Huawei yang berada di posisi kedua dengan 66,8 juta penjualan. Dengan jumlah tersebut, Huawei meraih pangsa pasar 19 persen dari total penjualan global selama kuartal tiga 2019.
Riset Canalys soal penjualan smartphone global Q3 2019. Foto: Canalys
Keduanya diikuti oleh Apple, Xiaomi, dan Oppo yang masing-masing berhasil menjual 43,5 juta, 32,5 juta, dan 32 juta perangkat selama periode yang sama.
Khusus untuk Apple, penjualan mereka menurun sebanyak 7 persen dibanding periode yang sama pada 2018. Sebelumnya, pada kuartal tiga 2018, Apple berhasil mencatatkan penjualan perangkat sebanyak 46,9 juta unit.
ADVERTISEMENT
5G sebagai Faktor Pembeda
Menurut Canalys, beberapa strategi Samsung dinilai berhasil meningkatkan volume penjualan mereka. Sebagai contoh, Samsung berhasil menawarkan seri Galaxy A sebagai ponsel 'budget' dengan penawaran harga berbanding spesifikasi dengan lebih baik ketimbang kompetitornya.
Selain itu, Samsung juga meningkatkan varian ponsel kelas atas yang dimulai dengan seri Galaxy S10 pada Februari dan berlanjut dengan Galaxy Note 10 pada Agustus. Varian 5G dari seri Galaxy S10 dan Note 10 juga membantu raksasa teknologi asal Korea Selatan itu untuk meningkatkan volume penjualannya.
Samsung Galaxy S10 5G. Foto: Henry Nicholls/Reuters
Menurut Direktur Riset Canalys, Rushabh Doshi, 5G akan menjadi ‘medan pertempuran berikutnya’ untuk Samsung.
“Ini adalah salah satu dari sedikit vendor smartphone yang merancang chipset dan modem sendiri. Karenanya, ini tidak terbatas pada siklus inovasi pemasok komponen pihak ketiga seperti Qualcomm,” jelas Rushabh, dalam laporan Canalys yang diunggah Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
“Jika Samsung bergerak lebih cepat dari Qualcomm, Samsung dapat memenangkan balapan smartphone kelas menengah dengan 5G. Pengumuman terbaru dari Galaxy A90 5G dan chipset Exynos 980 mendatang menyoroti prioritas strategisnya,” sambungnya.
Jika Samsung berhasil meningkatkan penjualannya karena 5G, Apple justru harus merugi karena belum menyematkan teknologi tersebut ke dalam perangkat mereka. Vincent Thielke, seorang peneliti di Canalys, menyebut bahwa ketiadaan 5G di iPhone menjadi alasan utama penurunan penjualan ponsel Apple.
iPhone 11 Pro Max, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
“(iPhone 11) ini memiliki peningkatan nyata dalam kehidupan kamera dan baterai, dan harganya yang lebih murah dibandingkan iPhone XR merupakan kejutan yang disambut baik bagi konsumen,” jelas Vincent.
“Namun, perangkat Apple tidak memiliki 5G dan harus bersaing dengan itu pada awal 2020. Perangkat ini akan kehilangan investasi operator yang besar dalam pemasaran dan promosi 5G, dan harapan bahwa Apple akan meluncurkan iPhone 5G pada September 2020 membuat beberapa pelanggan menunda pembelian,” sambungnya.
ADVERTISEMENT