Perkuat Pengamanan Data Pribadi, OVO Fokus Perbarui Kebijakan Privasi Pengguna

18 Oktober 2021 17:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan aplikasi OVO. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan aplikasi OVO. Foto: Shutterstock
Kemajuan teknologi membuat berbagai aktivitas kian mudah dilakukan di mana saja. Mulai dari membeli makanan dan minuman, berbelanja, hingga membayar tagihan bisa dilakukan hanya dari smartphone.
Di sisi lain, tidak sedikit orang yang khawatir mengenai perlindungan keamanan data pribadi saat melakukan berbagai transaksi tersebut. Bukan tanpa alasan, kasus penipuan siber di Indonesia memang makin marak beberapa waktu belakangan ini. Salah satu contohnya adalah phishing atau tindakan pencurian informasi pribadi korban berkedok mengatasnamakan sebuah institusi.
Perlindungan data pribadi pun sekarang ini terus menjadi perhatian Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo). Salah satu kunci perlindungan data pribadi sebenarnya ada pada subjek data atau pemilik data pribadi itu sendiri, dan bisa diantisipasi dengan tidak memberikan data pribadi kepada pihak lain secara sembarangan.
Sebagai platform pembayaran digital, rewards, dan layanan finansial terdepan di Indonesia, OVO sangat menyadari adanya potensi penyalahgunaan data pribadi penggunanya. Berpegang teguh pada slogan #dataprivacymatter, OVO pun terus berupaya memastikan dan meningkatkan keamanan data pribadi pengguna demi meningkatkan kepercayaan kepada OVO dalam setiap transaksi.
Data Privacy Officer (DPO) Lead OVO, Ruben Sumigar, mengatakan bahwa dalam rangka menghormati hak-hak penggunanya, OVO selalu berupaya memperbaharui Kebijakan Privasi agar terus selaras dengan perkembangan teknologi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“OVO percaya bahwa keamanan data pribadi pengguna merupakan hal yang sangat penting dan menjadi prioritas kami. Dengan multi-layered security system, data pribadi pengguna OVO dapat terjamin keamanannya sehingga kami dapat terus memberikan pelayanan terbaik, aman, dan tepercaya untuk seluruh pengguna OVO,” jelas Ruben
“OVO selalu berkomitmen untuk menjaga setiap data pribadi penggunanya. Setiap aplikasi OVO dilengkapi dengan fitur security code dan 2-step verification setiap kali pengguna akan masuk ke aplikasi OVO. Selain terus melakukan edukasi dan imbauan kepada pengguna untuk menjaga data pribadi, OVO telah mempersiapkan sejumlah perangkat teknis yang sifatnya berlapis untuk mencegah terjadinya kebocoran data pribadi penggunanya, yaitu Data Loss Prevention (DLP) Tools,” tambahnya.
Tampilan aplikasi OVO. Foto: Dok. OVO
Di samping itu, sampai saat ini OVO juga telah meningkatkan langkah-langkah pencegahan penipuan. Antara lain melalui tim Information Security (InfoSec) yang berperan mencegah dan memitigasi terjadinya kebocoran data pribadi penggunanya. OVO juga telah melaksanakan amanah peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menempatkan setiap data pribadi penggunanya pada suatu pusat data (data centre) yang ada di Indonesia.
Bukan hanya itu, OVO akan terus berupaya memperkuat mekanisme pengamanan data pribadi penggunanya. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik dan PBI Nomor 22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen BI, OVO telah memiliki Data Privacy Officer (DPO) internal sendiri.
Ke depannya, OVO DPO tengah mempersiapkan sejumlah materi edukasi yang dapat digunakan di sejumlah platform media sosial OVO untuk meningkatkan kesadaran pengguna akan pentingnya perlindungan terhadap data pribadi mereka.
Wakil Ketua Asosiasi Praktisi Perlindungan Data Indonesia (APPDI), Danny Kobrata, menambahkan, penyedia layanan finansial digital seperti OVO sangat bergantung pada pemrosesan data pribadi. Oleh sebab itu, perlindungan data pribadi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penyediaan layanan ke masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi langkah dan usaha OVO dalam meningkatkan perlindungan dan keamanan data pribadi penggunanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tentu saja kami berharap langkah yang baik ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain untuk menjamin keamanan dan perlindungan data pribadi pengguna platform digital di Indonesia,” tambahnya.
Perlindungan data pribadi juga menjadi tanggung jawab dari setiap pribadi pengguna. Untuk itu, OVO tak hentinya mengimbau kepada pengguna untuk tidak memberikan PIN/password/OTP kepada siapa pun, bahkan petugas Customer Service OVO.
Pengguna juga dianjurkan untuk memperbarui atau mengganti password OVO mereka secara berkala. Bagi pengguna yang mengalami masalah, OVO membuka layanan ‘Pusat Bantuan OVO’ yang terdapat di aplikasi, telepon (1500 696), dan e-mail ([email protected]) yang siap sedia membantu pengguna atau menindaklanjuti setiap keluhan atau permasalahan yang dialami.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan OVO