Perusahaan Teknologi Dunia Kolaborasi Tangkal Terorisme di Internet

26 September 2019 10:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Silicon Valley. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Silicon Valley. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Konten terorisme masih sering berseliweran di lini masa media sosial. Contohnya pada Maret 2019, teroris di Christchurch, Selandia Baru, menyiarkan secara langsung di Facebook aksi penembakan yang ia lakukan di sebuah masjid.
ADVERTISEMENT
Untuk menangkal konten terorisme di internet, sejumlah raksasa teknologi dari Silicon Valley sebenarnya telah bekerja sama membentuk forum pencegahan melalui Global Internet Forum to Counter Terrorism (GIFCT). Forum tersebut sudah didirikan sejak 2017 oleh Facebook, Microsoft, Twitter, dan Facebook.
Pada Senin (23/9) para pendiri GIFCT menyatakan bahwa mereka hendak memperbaiki forum tersebut agar lebih efektif mencapai tujuannya. Dilansir Reuters, pihak Facebook mengatakan bahwa GIFCT akan menjadi organisasi independen yang akan bekerja sama dengan para ahli dan pemangku kebijakan dari pemerintah.
Selain itu, GIFCT akan memiliki direktur eksekutif, beserta teknologi dan tim operasi yang didedikasikan untuk menangkal konten terorisme. Nantinya, GIFCT akan menghapus dan melakukan penelitian untuk menangkal konten terorisme yang disebar secara online.
ADVERTISEMENT
Adapun organisasi tersebut akan didanai oleh perusahaan teknologi yang menjadi anggota.
Simulasi penanggulangan aksi terorisme. Foto: Adeng Bustomi/Antara
Dilansir CNN, GIFCT juga mengatakan bahwa perusahaan lain seperti Amazon, LinkedIn, dan WhatsApp juga akan bergabung dengan konsorsium perusahaan yang mendukung organisasi tersebut.
Menarik untuk melihat efektivitas GIFCT untuk menangkal konten terorisme setelah para pendirinya berkomitmen merombak ulang organisasi itu. Pasalnya, meski telah didirikan sejak 2017, sejumlah konten terorisme masih tersebar di platform media sosial mereka.