
Sebanyak 62,82 persen pembaca kumparan menilai kehadiran Teknologi kecerdasan buatan atau artifficial intelligence (AI) bakal jadi peluang baru bagi manusia. Ini diketahui diketahui berdasarkan polling yang dilakukan selama 19 Desember 2023 hingga 16 Januari 2023.
Ada sebanyak 979 pembaca yang memberikan pendapatnya pada polling ini. Sebanyak 615 responden yakin bahwa kehadiran AI bakal jadi peluang baru bagi manusia. Sementara itu, sebesar 37,18 persen atau sebanyak 364 responden menyatakan bahwa kehadiran AI bakal jadi ancaman.
AI atau kecerdasan buatan kini terus berkembang pesat. Tujuan AI adalah sebisa mungkin menyamai kecerdasan manusia. Caranya dengan meniru fungsi kognitif manusia. Mulai dari menganalisis data, memahami pola, mengenali lingkungan sekitar, hingga membuat keputusan.
Sejumlah sektor industri pun telah memanfaatkan AI, seperti otomotif, perbankan, kesehatan, manufaktur, serta media dan hiburan.
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...
Namun, AI yang semakin piawai justru menyisakan sejumlah kekhawatiran bagi masa depan umat manusia. Dalam film Terminator, misalnya, tampak bagaimana robot yang punya kecerdasannya justru berbalik menghancurkan peradaban manusia. Belum lagi soal kekhawatiran peran-peran manusia yang terus akan diambil alih oleh mesin.
Kekhawatiran semacam itulah yang ditangkap melalui survei Pew Research pada 2017 lalu. Terungkap bahwa 72 persen warga AS justru khawatir dengan keberadaan kecerdasan buatan. Di sana, implementasi robot-robot yang bisa 'berpikir sendiri' memang sudah terjadi.
Kecerdasan buatan yang terus berkembang dapat menyebabkan terjadinya singularitas. Sejumlah ilmuwan menilai, itu dapat terjadi karena generasi cerdas yang lebih cerdas muncul sangat cepat.
Kecerdasan ini yang memungkinkan munculnya superintelligence yang dapat mengalahkan kecerdasan manusia. Jika itu terjadi, kecerdasan buatan berpotensi menggeser peradaban manusia. Sementara itu, manusia tengah mengalami kesulitan dalam memahami kecerdasan pada level tertentu.