news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pria Ini Berhasil Turun 10 Kg Usai Diiming-imingi Istrinya PS5

31 Oktober 2022 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjualan PlayStation 5. Foto: Charly Triballe/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penjualan PlayStation 5. Foto: Charly Triballe/AFP
ADVERTISEMENT
Seorang pria di Bangkok, Thailand berhasil menurunkan 10 kg berat badannya. Berat badannya turun usai dijanjikan hadiah PlayStation 5 jika berhasil.
ADVERTISEMENT
Lewat Facebooknya, Prab Laoharojanaphan berbagi cerita pada 18 Oktober soal tantangan dari istrinya tersebut. Pria ini menguraikan strateginya untuk siapa saja yang ingin mengikuti jejaknya untuk diet.
Dilansir Mothership SG, cara yang pertama yang dilakukan adalah puasa intermiten. "Strategi saya buat kalian yang berminat ingin kurus juga: Mulai dari pukul 16-8, kemudian secara bertahap mengurangi waktu makan masing-masing menjadi 18-6 dan 20-4."
"Saat ini saya bergantian antara 20-4 pada satu hari dan satu kali makan per hari pada hari berikutnya," tulis Laoharojanaphan.
Untuk olahraganya, Laoharojanphan menyarankan latihan kardio dan kekuatan, bergantian di antara keduanya. Sementara dari segi diet, ia menyarankan pembagian 80-20 antara keto dan camilan.
Dan perbedaan mencolok terlihat pada badan Laoharojanaphan. Ia menyertakan potret dirinya sebelum dan sesudah menjalankan tantangan.
ADVERTISEMENT

Intermittent fasting: tak hanya turunkan berat

Metode diet intermittent fasting yang dilakukan Laoharojanaphan adalah salah satu pola makan populer yang diklaim bisa menurunkan berat badan dengan cepat.
Berbeda dengan jenis diet lainnya, intermittent fasting tak membatasi jenis makanan yang harus dikonsumsi, melainkan kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya.
Selain itu, melakukan metode ini juga membuat tubuh menjadi lebih sehat, karena bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Valter Longo dan koleganya dari University of Southern California pada tahun 2014 menemukan, berpuasa bisa menurunkan jumlah sel darah putih. Sehingga, akan memicu sistem imun memproduksi sel darah putih yang baru.
Ilustrasi wanita diet. Foto: Shutterstock
Untuk bisa mendapatkan manfaat itu, kita harus sepenuhnya menghabiskan cadangan energi dalam tubuh. Proses ini membutuhkan waktu setidaknya 24 jam, bahkan 48 jam atau lebih. Jadi, menurut Longo, kita harus berpuasa non stop selama 2-3 hari untuk bisa mendapatkan manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Namun Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, pada bulan Januari 2020 menganalisis kembali penelitian yang dilakukan oleh Longo dkk. Dari analisis tersebut, ternyata kita bisa mendapatkan manfaat yang sama hanya dengan membatasi waktu makan.
Konsepnya sama seperti diet intermittent fasting; mengonsumsi makanan hanya dalam 6 jam atau 8 jam. Kita bisa mulai makan pada pukul 12.00 siang, kemudian berhenti makan pada pukul 20.00 malam. Setelahnya, berpuasa sampai waktu makan siang tiba —kurang lebih selama 16 jam.
Pola makan seperti ini bisa memberikan berbagai manfaat, seperti menstabilkan tekanan tekanan darah, detak jantung, kolesterol total, glukosa, dan resistensi insulin.