Rubrik Flagship Gadget Edisi 2

Review Black Shark 2 Pro, Spek Gahar Idaman Para Gamer

12 Desember 2019 13:00 WIB
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rubrik Flagship Gadget edisi 2. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rubrik Flagship Gadget edisi 2. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
Sejak tahun lalu, kita telah melihat banyak smartphone gaming yang diperkenalkan di luar sana, mulai dari buatan Asus, Razer, hingga Black Shark. Dari sekian banyak smartphone gaming itu tidak ada satu pun yang dijual resmi di pasar Indonesia. Hingga akhirnya, pada akhir 2019, pasar smartphone Indonesia mulai kedatangan ponsel gaming.
Black Shark menjadi yang pertama mendatangkan smartphone gaming mereka ke pasar Indonesia. Smartphone itu adalah Black Shark 2 Pro, yang telah resmi diluncurkan pada Oktober lalu.
Kehadiran Black Shark 2 Pro menjadi penyegaran di saat pilihan smartphone di pasar, terutama bagi para gamer. Gamer memiliki pilihan baru untuk menyalurkan hobi mereka dengan pengalaman terbaik.
Tim kumparanTECH mendapat kesempatan untuk menjajal langsung Black Shark 2 Pro. Saya di sini menggunakan Black Shark 2 Pro untuk kegiatan sehari-hari, mulai dari gaming yang menjadi andalannya, berselancar di media sosial, hingga fotografi.
Berikut ini ulasan lengkap untuk Black Shark 2 Pro.
Desain
Dari segi desain, mungkin Black Shark 2 Pro adalah apa yang diidamkan para gamer selama ini. Tampilannya keren dan futuristik. Lihat saja bodi bagian belakangnya terlihat seperti armor yang dirancang dengan material metal. Smartphone ini dijamin bakal menarik perhatian orang-orang di sekitar yang melihatnya.
Desain Black Shark 2 Pro bisa menjawab kebosanan kita dengan desain smartphone yang begitu-begitu saja. Di bodi belakangnya ada LED RGB di logo S (Black Shark) yang akan menyala apabila ada notifikasi, dipakai charging baterai, atau bermain game.
Black Shark 2 Pro Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kerennya, kita bisa mengatur warna apa yang ingin ditampilkan dalam LED tersebut sesuka hati. Bukan cuma warna, tapi efek cahayanya juga. Opsi ini ada di menu pengaturan 'Light Settings'. Bukan hanya di belakang, LED RGB ini juga ada di samping kiri dan kanan bodi ponsel.
Desain elegan Black Shark 2 Pro dilengkapi dua kamera belakang di bagian atas kiri yang diposisikan vertikal. Sementara itu kamera depannya terletak di posisi biasa karena Black Shark 2 Pro tidak memakai notch. Bezel pada Black Shark 2 Pro masih tampak tebal di bagian sisi-sisinya.
Namun, sayangnya bodi belakang dari Black Shark 2 Pro ini gampang meninggalkan noda sidik jari. Bodinya yang mengkilap itu jadi terlihat kotor meski baru sebentar saja digenggam. Untuk menyiasati ini maka disarankan memakai case.
Black Shark 2 Pro mengusung layar berukuran 6,39 inci AMOLED dengan resolusi 2340 x 1080 pixel. Rasio layar ke bodi ponsel adalah seluas 81,7 persen. Bodi ponsel ini cukup tebal dan terasa lebih berat dari smartphone pada umumnya. Namun, smartphone ini mantap digenggam saat dipakai untuk bermain game. Layarnya yang luas itu membuat pengalaman gaming jadi lebih memuaskan.
Black Shark 2 Pro. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Walau begitu, bodi belakangnya terasa licin apabila tidak menggunakan case. Jadi harus ekstra hati-hati ketika menggenggam smartphone ini saat beraktivitas. Kami tidak tahu bagaimana ketahanannya karena kami tidak mencoba menjatuhkannya. Tapi lebih baik mencegah kan daripada menyesal nantinya?
Sebagai smartphone gaming, Black Shark 2 Pro benar-benar memikirkan apa yang dibutuhkan para gamer. Letak speaker-nya ada di bagian atas dan bawah layar. Ini membuat suara ponsel tidak tertutup oleh tangan saat bermain game. Biasanya, kebanyakan ponsel menempatkan speaker di bagian sisi atas dan bawah atau di belakang yang membuatnya tertutup tangan saat dipakai main game-game horizontal.
Kualitas audio yang dihasilkan juga terbilang baik. Suara yang keluar terdengar jernih dan jelas. Cocok untuk menikmati game-game yang memiliki latar suara seru.
Performa
Sebagai smartphone gaming, wajar saja Black Shark 2 Pro dibekali spesifikasi yang gahar. Black Shark membenamkan chipset Qualcomm Snapdragon 855 Plus sebagai otak dari segala aktivitas ponsel. Untuk unit yang kami review ini adalah varian RAM 8 GB dan memori internal 128 GB.
Melihat spesifikasi ini saja, kita sudah bisa membayangkan bermain game-game berat di smartphone dalam kualitas tertinggi. Dan Black Shark 2 Pro memang benar-benar memberikan pengalaman terbaik dalam bermain game di smartphone.
Ada banyak fitur gaming yang dihadirkan di Black Shark 2 Pro. Pertama, ada Shark Space, yang merupakan platform didedikasikan khusus untuk bermain game dengan memaksimalkan kinerja ponsel. Shark Space bisa diaktifkan dengan cara menggeser tombol yang ada di bagian kanan ponsel.
Black Shark 2 Pro Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Di dalam Shark Space, ada Ludicrous Mode yang berfungsi meningkatkan kemampuan gaming ke tingkat paling tinggi. Ada pengaturan di dalam Shark Space yang membuatmu bisa mengaktifkan Ludicrous Mode. Setelah aktif, saya bisa menjajal bermain game-game berat seperti Mortal Kombat, Injustice, Call of Duty Mobile, PUBG Mobile, hingga Mobile Legends dengan frame rate lancar jaya.
Black Shark 2 Pro juga mendukung kualitas gambar HDR pada game-game yang menyediakan opsi visual HDR di dalamnya. Ini membuat kualitas visual untuk game di smartphone jadi makin ciamik, tanpa mengorbankan frame rate.
Namun, saya merasa Black Shark 2 Pro ini cukup cepat memanas, atau hangat lebih tepatnya. Dipakai bermain dalam 1 jam, temperatur Black Shark 2 Pro meningkat. Meski begitu, tidak ada panas berlebihan sehingga tidak mengganggu jalannya permainan meski dipakai terus selama berjam-jam.
Black Shark 2 Pro menggunakan fitur pendingin bernama Mille-Feuille Full Area Liquid Cooling System 3.0+. Dengan adanya teknologi ini, panas yang mulai terasa di Black Shark 2 Pro dapat dikurangi sehingga temperatur tetap stabil.
Black Shark 2 Pro hanya menggunakan panel layar 60 Hz, tapi latensi sentuhan pada smartphone ini terbilang sangat baik. Black Shark menggunakan teknologi 240 Hz touch-sensing pada smartphone anyarnya ini yang membuat aktivitas menyentuh layar jadi lebih cepat terbaca. Akurasinya juga terasa sangat baik.
Bermain game-game shooter seperti Call of Duty Mobile dan PUBG Mobile terasa sangat membantu dengan adanya latensi sentuhan ini. Saya bisa mengarahkan tembakan dengan cepat dan tepat sesuai sentuhan di layar tanpa adanya delay yang mengganggu.
Bagi kamu yang senang membuat konten bermain game, dengan ponsel ini kamu dapat dengan mudah merekam game yang sedang dimainkan. Kamu bisa mengatur total waktu perekaman saat memutuskan untuk mulai merekam suatu game.
Selain itu, dalam boks pembelian kamu akan mendapat sebuah gamepad. Namun, sayangnya hanya gamepad sebelah kiri saja, kamu harus membeli gamepad sebelah kanan secara terpisah. Gamepad sebelah kiri ini memiliki stik untuk menggerakkan permainan dan tombol navigasi atas bawah kiri kanan.
Ketika dijajal bermain dengan gamepad, rasanya agak kurang nyaman karena stiknya terasa terlalu licin. Atau mungkin terasa kurang nyaman karena tidak adanya gamepad sebelah kanan. Memainkan game Mobile Legends dengan gamepad ini agak menyulitkan pergerakan yang dituntut cepat dan tepat.
Gamepad Black Shark 2 Pro. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Gamepad Black Shark 2 Pro. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Gamepad Black Shark 2 Pro. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Untuk sistem operasinya, Black Shark 2 Pro menggunakan antarmuka Joy UI buatan mereka yang berbasis Android 9 Pie. Antarmuka ini terlihat mirip dengan stock Android yang tampil sederhana dan smooth ketika diakses dengan cara menggeser ke atas, bawah, dan samping.
Smartphone ini didukung dengan berbagai pilihan fitur keamanan, mulai dari passcode, pattern, face unlock, hingga fingerprint yang berada di layar. Namun, sayangnya fingerprint di layar pada Black Shark 2 Pro ini kurang cepat prosesnya. Pemindaiannya butuh waktu beberapa detik untuk membuka ponsel. Untungnya, fitur face unlock alias pengenalan wajah pada smartphone ini bekerja dengan cepat. Dalam sekejap kunci ponsel akan terbuka begitu wajah kita menatap layar. Ini adalah alternatif dari fitur fingerprint yang saya rasa kurang maksimal kinerjanya.
Beralih ke sektor baterai, Black Shark 2 Pro ditanamkan baterai berkapasitas 4.000 mAh yang didukung Quick Charge 27W. Baterai menjadi salah satu kelebihan dari Black Shark 2 Pro. Ia bisa bertahan hingga dua hari tanpa pemakaian berlebihan, tanpa bermain game. Tapi, apabila dipakai bermain game berjam-jam, maka membutuhkan charging baterai satu kali saja dalam satu hari.
Asyiknya, proses charging baterainya pun termasuk cepat. Dalam waktu 30 menit baterai yang terisi bisa mencapai 60 persen. Kemudian untuk pengisian penuh memakan waktu 100 menit, tidak sampai 2 jam.
Kamera
Sebagai smartphone gaming, Black Shark 2 Pro tidak melupakan salah satu aspek penting yaitu kamera. Black Shark 2 Pro mengusung dua kamera belakang yang masing-masing beresolusi 48 MP (f/1.8) dan 12 MP (f/2.2). Namun, kemampuan kamera Black Shark 2 Pro terbilang biasa aja, tampil sangat baik di kondisi terang dan buruk ketika low light.
Kamera Black Shark 2 Pro memang bisa diandalkan dalam kondisi banyak cahaya atau siang hari. Foto yang dijepret menggunakan Black Shark 2 Pro dalam kondisi terang ini memiliki hasil yang tajam dengan saturasi yang pas dan pewarnaan natural. Tidak terlalu dingin atau terlalu warm.
Hasil kamera Black Shark 2 Pro siang hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera Black Shark 2 Pro siang hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera Black Shark 2 Pro siang hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Detail foto di siang hari cukup memuaskan dan dapat memberikan efek bokeh yang rapi. Sayangnya, beberapa kali pemotretan di dalam ruangan saat siang hari menghasilkan foto yang terlalu lembut dan kurang tajam. Untungnya, pewarnaannya tetap natural dan saturasinya tetap pas.
Hasil kamera Black Shark 2 Pro siang hari di dalam ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera Black Shark 2 Pro siang hari di dalam ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera Black Shark 2 Pro malam hari di dalam ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera Black Shark 2 Pro siang hari di dalam ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Untuk mode Portrait dengan depth effect, foto yang dihasilkan juga kadang terlalu lembut. Bokeh yang dihasilkan dalam mode ini cukup baik dan rapi, tidak terlihat berlebihan.
Hasil foto selfie biasa (kiri) dan pakai mode Portrait (kanan) pakai kamera Black Shark 2 Pro. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil foto mode Portrait pakai kamera Black Shark 2 Pro. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Sementara itu saat pemotretan malam hari atau low light, kemampuan kamera Black Shark 2 Pro menunjukkan kelemahannya. Terlihat ada noise di beberapa foto yang diambil dan juga ketajaman yang menurun. Adanya mode Night di kamera Black Shark 2 Pro membantu pencahayaannya saja untuk menghasilkan foto yang lebih terang.
Hasil kamera Black Shark 2 Pro malam hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera Black Shark 2 Pro malam hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Beralih ke kamera depan, Black Shark 2 Pro menyematkan kamera 20 MP untuk mendukung pengguna berselfie ria. Kemampuan kamera selfie dari Black Shark 2 Pro cukup baik. Hasil fotonya tampak tajam di kondisi terang atau di bawah Matahari. Pewarnaan dan pencahayaannya natural, tapi ada opsi Beauty yang bisa ditingkatkan apabila kamu mau terlihat lebih cantik dan tampil bersih di foto.
Hasil kamera selfie Black Shark 2 Pro sore hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera selfie Black Shark 2 Pro dengan fitur Beauty. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Sama seperti kamera belakang, kemampuan kamera depannya di kondisi low light dan malam hari juga kurang baik. Banyak noise dan hilangnya ketajaman di foto-foto selfie dalam malam hari. Malah terkadang wajah terlihat blur saat dijepret dalam kondisi gelap.
Hasil kamera selfie Black Shark 2 Pro malam hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Hasil kamera selfie Black Shark 2 Pro malam hari di luar ruangan. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Untuk kemampuan videonya, Black Shark 2 Pro tidak didukung OIS (Optical Image Stabilization). Tapi, ada EIS (Electronic Image Stabilization) yang cukup membantu untuk mengurangi guncangan dalam perekaman video. Black Shark 2 Pro bisa merekam dengan kualitas 4k 1080p 30 fps, 1080p 60 fps, hingga 720p 30 Fps.
Walau ada EIS, tapi tidak bisa dipungkiri jika sedikit guncangan yang dihasilkan dalam rekaman videonya cukup mengganggu, apabila saat direkam dalam keadaan bergerak. Guncangan bisa membuat gambar yang sedang direkam jadi blur sebelum fokus gambar kembali lagi. Perekaman video menggunakan kamera Black Shark 2 Pro lebih baik dilakukan saat terang dibandingkan low light.
Kesimpulan
Black Shark 2 Pro hadir sebagai smartphone gaming dengan spesifikasi gahar. Sesuai tujuannya itu, Black Shark 2 Pro sangat cocok untuk para pengguna yang senang bermain game di smartphone.
Fitur-fitur gaming yang ada di Black Shark 2 Pro membantu para gamer mendapatkan pengalaman bermain yang maksimal. Meski gamepad-nya terasa kurang nyaman dipakai (Atau mungkin karena saya pakainya hanya sebelah).
Black Shark 2 Pro Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Adanya fitur Ludicrous Mode dalam Shark Space membuat kegiatan bermain game favorit seperti Call of Duty Mobile, PUBG Mobile, hingga Mobile Legends lancar jaya dan dalam kualitas visual paling tinggi. Temperatur saat bermain game juga terbilang aman meski di beberapa momen mulai memanas.
Apalagi, ketahanan baterainya juga memuaskan sehingga tidak banyak mengganggu waktu dalam bermain. Ini membuat Black Shark 2 Pro jadi smartphone gaming yang komplit.
Tapi, apabila kamu ingin smartphone yang lengkap dengan semua fitur yang sempurna, maka sektor kamera Black Shark 2 Pro patut dipertimbangkan. Dijual dengan harga Rp 9 juta, kemampuan kamera Black Shark 2 Pro tidak lebih baik dari smartphone lain di rentang harga yang sama.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten