Cover Gadget Edisi 4 - Smart Budget

Review Oppo A31: Pas untuk Pemula

27 Februari 2020 8:02 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gadget edisi 4 - Smart Budget. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gadget edisi 4 - Smart Budget. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
Tanpa bocoran sebelumnya, Oppo A31 resmi dijual di Indonesia pada 13 Februari lalu. Smartphone yang masuk segmen mid end ini dijual dengan harga Rp 2,6 juta.
Melalui A31, Oppo ingin menyasar para pengguna smartphone baru. Pasalnya, Oppo A31 membawa sejumlah fitur yang cukup mumpuni di berbagai sektor, mulai dari kamera, daya tahan baterai, hingga penyimpanan data yang besar.
"Kehadiran A31 di pasar juga ditujukan untuk merangsang konversi pengguna feature phone agar mereka dapat merasakan kecanggihan teknologi ponsel pintar dengan harga yang lebih terjangkau.” ujar Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia, saat mengumumkan hadirnya Oppo A31 di Indonesia.
Saya berkesempatan menjajal Oppo A31 selama satu pekan. Penasaran ingin tahu seperti apa pengalaman saya saat menggunakan Oppo A31? Yuk disimak ulasannya berikut ini.

Desain

Oppo A31. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Oppo A31 hadir dengan dimensi bodi 163.9 x 75.5 x 8.3 mm dan bobot 180 gram. Smartphone ini memakai layar IPS 6,5 inci beresolusi HD Plus (720 x 1600 pixel) dengan rasio 20:9 yang tidak menggunakan notch atau poni layar.
Meski layarnya terbilang jumbo, smartphone ini masih nyaman untuk digenggam karena rasio 20:9 membuat A31 berbentuk memanjang dan bukan melebar. Layar jenis IPS dan resolusi HD Plus itu pun masih nyaman dipakai untuk aktivitas menonton video seperti YouTube, meski tidak dalam kategori 'wah'.
Di bagian depan, smartphone ini menggunakan layar berbahan kaca dengan tambahan anti-gores bawaan. Sedangkan di bagian belakang, A31 menggunakan bahan plastik.
Sayangnya, karena berbahan plastik, bodi bagian belakang A31 jadi mudah untuk tergores. Saat saya pakai, bagian belakang smartphone ini telah memiliki beberapa goresan halus. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengguna dianjurkan untuk menggunakan jellycase bawaan yang diberikan Oppo dalam kotak pembelian.
Smartphone Oppo A31. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Di bagian belakang A31 juga terdapat sensor pemindai sidik jari (fingerprint scanner) yang berguna sebagai autentikasi keamanan berbasis biometrik. Fingerprint scanner ini pun akurat dalam membaca sidik jari saya setiap kali membuka perangkat, meski tak bisa dibilang yang paling cepat.
Oppo juga menyediakan fitur keamanan biometrik lain melalui pemindaian wajah (face recognition). Fitur keamanan ini punya kecepatan pemindaian yang cepat, namun sulit digunakan jika dalam kondisi kurang cahaya.
Oppo A31. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Perangkat A31 yang saya review memiliki warna Mystery Black, yang menampilkan warna hitam yang pekat. Selain itu, meski bahan dasarnya bukan kaca, Oppo berhasil membuat bagian belakang A31 memiliki efek refleksi cahaya, menambah efek elegan pada smartphone ini.

Kamera

Oppo A31. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Di bagian fotografi, Oppo A31 dibekali dengan empat kamera yang terdiri dari tiga kamera belakang dan satu kamera depan. Ketiga kamera belakang A31 tersusun dari kamera utama 12 MP (f/1.8), kamera makro 2 MP (f/2.4), dan depth sensor 2 MP (f/2.4). Adapun di bagian depan, terdapat kamera selfie beresolusi 8 MP (f/2.0).
Saya telah menguji kemampuan kamera dari Oppo A31. Kamera utama 12 MP dari A31 dapat menghasilkan foto yang terbilang memuaskan dalam kelasnya. Foto yang dihasilkan punya warna yang natural dan tajam di kondisi siang hari (daylight).
Sedangkan untuk pemotretan malam hari, smartphone ini belum memiliki mode pemotretan malam (night mode). Oleh karena itu, foto yang dihasilkan pada malam hari terlihat kurang detail dan ada sedikit noise yang mengganggu. Ketajamannya berkurang jauh jika dibandingkan dengan foto siang hari dan terang. Tapi hal ini patut dimaklumi mengingat A31 bukan smartphone premium dengan fitur kamera maksimal.
Kamera A31 juga menyediakan opsi pemotretan dalam 1x zoom, 2x zoom, dan 5x zoom. Walaupun saya sempat ragu dengan kemampuan zoom yang terakhir, tapi ternyata ketiga mode zoom tersebut dapat menghasilkan foto yang cukup detail dan tajam. Meski kualitasnya berkurang di 5x zoom, tapi hasilnya terbilang memuaskan.
Foto kamera utama Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto 2x zoom kamera utama Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto 5x zoom kamera utama Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Hasil kamera utama saat malam outdoor Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Untuk foto portrait, depth sensor 2 MP dari Oppo A31 sudah cukup untuk menghasilkan foto bokeh yang bagus. Seperti yang dapat dilihat di gambar, foto bokeh yang dihasilkan dari smartphone ini berhasil menjaga garis objek foto dan latar belakang terbagi dengan jelas.
Hasil foto kamera belakang mode bokeh Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Foto kamera belakang Oppo A31 dengan mode bokeh. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Adapun untuk kemampuan kamera makro 2 MP-nya, kamera ini mampu mengambil objek kecil dengan jarak tiga sampai lima centimeter. Foto yang dihasilkan dari kamera makro ini terlihat natural dengan pewarnaan yang akurat dan jelas.
Foto makro Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Hasil kamera macro Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Lalu, bagaimana dengan kemampuan foto selfie dari Oppo A31? Sayangnya, kamera selfie 8 MP dari A31 kurang dapat menghasilkan warna yang natural. Foto yang dihasilkan tetap memiliki detail yang jelas. Namun, dynamic range-nya terasa kurang, ditandai dengan cahaya dari langit yang mengganggu di hasil foto. Tampaknya ini disebabkan terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam lensa.
Menariknya, meski hanya dilengkapi dengan satu kamera, A31 mendukung foto selfie dalam mode portrait atau bokeh. Hasil fotonya pun sama seperti kamera bokeh melalui kamera belakang, di mana latar objek dalam foto terlihat blur yang cukup rapi.
Selain itu, kamera depan ini cukup mumpuni dalam mengambil selfie dalam kondisi minim cahaya. Foto selfie malam hari baik outdoor maupun indoor masih dapat menghasilkan gambar yang detail dan tajam.
Hasil foto selfie mode default Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Hasil foto selfie mode bokeh Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Hasil kamera selfie malam outdoor Oppo A31. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Oppo A31 juga telah mendukung perekaman video beresolusi 1080 pixel pada 30 fps. Sayangnya, perekaman melalui smartphone ini rentan terhadap guncangan karena tak dilengkapi dengan stabilisasi gambar elektronik maupun optical.

Performa

Oppo A31. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Oppo A31 menggunakan prosesor Mediatek Helio P35 dan kartu grafis PowerVR GE8320. Performanya itu didukung dengan RAM 4 GB dan memori internal 128 GB.
Dengan kapasitas RAM sebesar itu, saya tak pernah mengalami gangguan ketika melakukan multitasking melalui smartphone ini. Sebagai contoh, ketika membuka banyak aplikasi di latar belakang (background), saya tak pernah mengalami loading ulang ataupun lag ketika membuka aplikasi itu kembali.
Memori internal yang besar juga membuat penggunaan memori eksternal tidak diperlukan. Tapi, jika kamu masih mau menambah memori, Oppo memberikan satu slot MicroSD hingga 256 GB. Kabar baiknya lagi, smartphone ini mengusung triple slot, yang berarti kamu bisa memakai dua kartu SIM tanpa mengorbankan slot kartu memori eksternal.
Oppo A31. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sayangnya, Oppo A31 masih menjalankan sistem operasi Android 9 (Pie) dengan antarmuka ColorOS 6.1. Namun, karena smartphone ini baru dirilis, ada kemungkinan Oppo A31 akan mendapatkan pembaruan ke Android 10.
Lantas, bagaimana dengan kemampuan gaming smartphone ini? Dengan prosesor Mediatek Helio P35 dan kartu grafis PowerVR GE8320, A31 hanya mampu menjalankan game PUBG: Mobile dengan kualitas grafis Smooth-Medium. Meski demikian, game dapat dimainkan dengan lancar dan saya tak pernah mengalami lag ketika memainkannya dengan smartphone ini.
Untuk sektor baterai, Oppo A31 dibekali dengan baterai berkapasitas 4.230 mAh. Baterai tersebut dapat menunjang masa hidup perangkat hingga seharian penuh, sebagian besar karena layar yang beresolusi HD Plus tak banyak memerlukan konsumsi daya, dengan sisa 10-20 persen di malam hari. Sayangnya, Oppo tak menyematkan fitur fast charging pada A31, di mana perangkat ini hanya memiliki charger port micro-USB dengan output 10 watt saja.

Kesimpulan

Dijual dengan harga Rp 2,6 juta, Oppo A31 memang ditujukan bagi mereka yang baru mau masuk di dunia smartphone. Saya memprediksi bahwa smartphone ini tidak cocok bagi kamu yang ingin smartphone dengan kemampuan gaming terbaik atau smartphone dengan fotografi yang paling ciamik.
Namun, smartphone ini cocok bagi mereka yang ingin pindah dari feature phone ke smartphone, atau bagi anak-anak dan remaja yang ingin memiliki smartphone pertamanya. Oppo A31 punya segala hal yang dibutuhkan bagi pengguna smartphone pemula di masa sekarang: tiga kamera belakang, RAM dan memori internal jumbo, serta baterai yang awet.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten