Satelit Internet 150 Gbps Satria-1 Bakal Didukung 11 Stasiun Bumi

19 Agustus 2021 8:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi satelit. Foto: PIRO4D via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi satelit. Foto: PIRO4D via Pixabay
ADVERTISEMENT
Indonesia akan punya 11 stasiun bumi untuk mendukung satelit internet Satria-1. Ini merupakan bagian dari Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Satelit Multifungsi Satelit Republik Indonesia (Satria-1).
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, proyek tersebut bakal membangun 11 stasiun bumi atau gateway sebagai bagian dari terrestrial segment yang menghubungkan satelit dengan bumi. Semua stasiun bumi tersebut didirikan di 11 wilayah Indonesia, salah satunya di Cikarang.
"Selain di Cikarang, 10 gateway lainnya akan dibangun di Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura, yang mana kesepuluh pembangunan gateway ini masih dalam proses pengadaan lahan,” ujarnya dalam Groundbreaking Ceremony Stasiun Bumi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Pemerintah di Gedung PSN, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (18/8).
Stasiun bumi ini diperlukan untuk mengawasi pergerakan satelit Satria-1, termasuk melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan dan menjadi sarana komunikasi data antara satelit Satria-1 dengan bumi. Pembangunannya akan menjangkau 150 ribu titik layanan publik di berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
Groundbreaking Ceremony Stasiun Bumi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Satria-1 di Gedung PSN, Cikarang, Jawa Barat. Foto: Dok. Kominfo
150 ribu titik layanan publik ini mencakup 93.900 titik sekolah dan pesantren untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer. Kemudian 3.700 titik puskesmas, rumah sakit, dan layanan kesehatan lainnya untuk kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi dan terpusat.
Sementara di sektor keamanan, ada 3.900 titik layanan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk kebutuhan administrasi keamanan yang dapat diandalkan. Ada juga 47.900 titik kantor desa atau kelurahan, kecamatan, dan pemerintah daerah lainnya untuk mengoptimalkan layanan sistem pemerintah berbasis elektronik(SPBE/e-government) secara efisien dan efektif, serta 600 titik layanan publik lainnya.
"Melalui teknologi High Throughput Satellite (HTS), proyek Satelit SATRIA-I pada tahun 2023 nantinya akan menghadirkan internet dengan kapasitas 150 Gbps di 150.000 titik layanan publik," tambah Johnny.
ADVERTISEMENT
Soal satelit internet Satria-1, pembangunannya sudah dimulai sejak 3 September 2020 dengan target peluncuran pada 2023 mendatang. Saat ini, di tengah masa pandemi COVID-19, proses konstruksi satelit sudah mencapai 30 persen per akhir Juli 2021.