Satelit Merah Putih 2 Telkom Sukses Meluncur Pakai Roket SpaceX Falcon 9

21 Februari 2024 3:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Satelit Merah Putih 2 menggunakan roket Falcon, SpaceX,  di Cape Canaveral, Florida, AS.  Foto: Dok. SpaceX
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Satelit Merah Putih 2 menggunakan roket Falcon, SpaceX, di Cape Canaveral, Florida, AS. Foto: Dok. SpaceX
Satelit Merah Putih 2 akhirnya resmi meluncur ke angkasa. Satelit milik Telkomsat, anak usaha Telkom, itu mengudara dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari fasilitas peluncuran roket Cape Canaveral, Florida, AS.
Satelit tersebut diterbangkan pada Selasa (20/2) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2) pukul 03.11 dini hari WIB. Cuaca di lokasi sangat bagus kala itu. Diiringi suara gemuruh dan asap putih yang keluar saat roket lepas landas.
Falcon 9 sendiri merupakan roket daur ulang dengan dua tahap peluncuran. Pada 10 menit setelah peluncuran, roket pertama Falcon 9 berhasil kembali ke Bumi dengan mulus, dan perjalanan diteruskan oleh roket kedua. Kemudian di menit 34, roket kedua sukses melepas satelit ini di angkasa. Perjalanan Satelit Merah Putih 2 selanjutnya menuju orbit akan dioperasikan dan diupayakan oleh Thales Alenia Space selaku pabrikan satelit ini.
Satelit Merah Putih 2 akan memakan waktu beberapa hari sejak pemisahan satelit dari kendaraan yang membawanya ke angkasa hingga tiba di posisi orbitnya, disebut launch and early orbit phase (LEOP). Dia bakal menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113°BT). Setelah mencapai slot orbitnya, satelit bakal menjalani tes untuk memastikan kinerjanya optimal alias in-orbit test (IOT).
Satelit Merah Putih 2 dijadwalkan siap beroperasi pada April 2024.
Satelit HTS baru dari Telkom, namanya Merah Putih 2. Foto: Telkom
Satelit Merah Putih 2 merupakan satelit berteknologi High Throughput Satellite (HTS). Dengan kapasitas 32 Gbps, dia membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-Band dan Ku-Band yang akan menjangkau seluruh area Indonesia.
Satelit ini memiliki dimensi kotak, dengan ukuran 1,8 meter x 2,3 meter x 4,7 meter. Apabila dihitung dengan dua panel surya yang terbentang di sampingnya, maka total panjangnya menjadi 26 meter.
Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom, mengatakan kepada kumparan, bahwa negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki banyak remote area, sangat membutuhkan satelit untuk melengkapi infrastruktur kabel laut dan infrastruktur di darat. Ketiga infrastruktur itu dapat bersatu untuk mendorong pemerataan akses telekomunikasi dan internet di Indonesia.
Satelit Merah Putih 2 mengandalkan platform Spacebus 4000B2, yang memiliki kapasitas transmisi besar dengan bodi lebih kecil dan ringan. Telkom memercayakan Thales Alenia Space asal Prancis untuk merakit Satelit Merah Putih 2, sementara SpaceX dipilih sebagai jasa peluncurannya.
Satelit dengan masa operasi hingga 15 tahun ini akan dikendalikan Telkom dari stasiun pengendali utama satelit (Master Control Station) yang berada di Bogor, Jawa Barat. Apabila ada kendala yang bersifat force majeure, satelit bisa dikontrol di stasiun cadangan (Backup Control Station) yang berlokasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Pembuatan Satelit Merah Putih 2 di fasilitas perakitan Thales Alenia Space. Foto: Telkom
Kehadiran Satelit Merah Putih 2 akan melengkapi fungsi satelit yang telah dimiliki Telkomsat untuk melayani kebutuhan komunikasi domestik, seperti backhaul BTS (base transceiver station). Teknologi di dalamnya dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional.
Potensi bisnis backhaul yang menjadi sasaran satelit ini terproyeksi sangat positif. Calon pelanggan korporat maupun operator VSAT yang ingin memanfaatkan layanan satelit tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi, sebuah peluang bagi Telkomsat untuk memperkuat portofolio bisnis satelitnya.
Biaya perakitan hingga peluncuran Satelit Merah Putih 2 memakan biaya sekitar Rp 2,988 triliun, yang termasuk biaya asuransi bagi satelit tersebut.