Startup Elon Musk Segera Tanam Cip ke Otak Manusia Tahun Ini

5 Februari 2021 8:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Mike Blake/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Mike Blake/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang terkaya di dunia, Elon Musk, mengungkap bahwa startup neuroteknologi yang dia dirikan sejak 2016, Neuralink, bakal segera menanamkan chip buatannya ke otak manusia. Ia mengklaim, perusahaannya siap melakukan uji coba tersebut pada akhir 2021.
ADVERTISEMENT
Rencana ini dibeberkan langsung oleh CEO Tesla dan SpaceX itu lewat akun Twitter pribadinya pada pekan ini. Saat itu, seorang follower Musk memohon kepadanya untuk menjadi relawan uji coba chip otak kepada manusia, guna menyembuhkan kelumpuhan yang dideritanya akibat tabrakan mobil pada 20 tahun lalu.
"Neuralink bekerja sangat keras untuk memastikan keamanan implan dan menjalin komunikasi yang erat dengan FDA (Food and Drug Administration)," kata Musk di Twitter sebagai tanggapan atas permintaan pengikutnya,
"Jika semuanya berjalan dengan baik, kami mungkin bisa melakukan uji coba awal pada manusia akhir tahun ini."
Tidak jelas apakah rencana Musk benar terwujud kali ini atau tidak. Sebab, ia juga sempat membuat pernyataan serupa di masa lalu tentang proyeknya. Pada 2019, misalnya, dia sempat mengumbar janji Neuralink bakal menguji coba chip buatan mereka ke manusia pada akhir 2020.
ADVERTISEMENT
Teknologi tersebut, yang disebut Neuralink sebagai cip brain-machine interface (BMI), ditujukan untuk untuk mengatasi cedera otak dan tulang belakang bagi manusia. Selain itu, perangkat ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan sejumlah masalah neurologis, mulai dari kehilangan memori, stroke, kecanduan, hingga sekadar untuk memantau kesehatan pengguna atau memperingatkan mereka jika mengalami serangan jantung.
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. Foto: REUTERS/Danny Moloshok
Orang-orang yang nantinya ditanamkan chip ini akan menjadi "cyborg", karena mereka memiliki "lapisan digital" tersier berkat telepon, komputer, dan aplikasi, menurut Musk.
"Dengan antarmuka saraf langsung, kami dapat meningkatkan bandwidth antara korteks Anda dan lapisan tersier digital Anda dengan banyak lipat," katanya, dikutip CNBC. “Saya akan mengatakan mungkin setidaknya 1.000, atau mungkin 10.000, atau lebih.”
Korteks adalah bagian otak yang memainkan peran kunci dalam memori, perhatian, kesadaran persepsi, pikiran, bahasa, dan kesadaran. Lapisan digital yang dia maksud dapat berupa apa saja, mulai dari iPhone hingga akun Twitter mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam jangka panjang, Musk mengklaim bahwa Neuralink dapat memungkinkan manusia untuk mengirim konsep pikiran satu sama lain menggunakan telepati. Selain itu, ia juga berpikir kalau manusia bisa berada dalam "keadaan tersimpan" setelah mereka mati yang kemudian dapat dimasukkan ke dalam robot atau manusia lain.
Dia mengakui bahwa dia sedang mempelajari wilayah science fiction. Dalam sebuah kicauan yang lain, dia berharap Neuralink bisa menciptakan cyberpunk, namun dalam versi yang baik.
Musk pun sebenarnya telah mengungkap dirinya ingin menanamkan teknologi chip otak Neuralink ke penderita lumpuh yang memiliki cedera otak atau tulang belakang dalam waktu dekat. Dengan menanamkan chip ke orang lumpuh, mereka dapat mengontrol mouse komputer, atau telepon mereka, atau perangkat apa pun hanya dengan berpikir.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada pekan ini pula Musk menyebut kalau Neuralink telah bisa membuat seekor monyet bermain video game.
“Kami memiliki monyet dengan implan nirkabel di tengkorak mereka dengan kabel kecil yang dapat bermain video game dengan pikirannya,” kata Musk kepada ribuan fansnya di platform Clubhouse, Senin (1/2).
“Anda tidak dapat melihat di mana implan itu berada dan dia adalah monyet yang bahagia. Kami memiliki fasilitas monyet terbaik di dunia. Kami ingin mereka bermain mind-pong satu sama lain."
Ini merupakan terobosan baru dari Neuralink yang dipamerkan Musk di depan publik. Sebelumnya, pada Agustus 2020, Neuralink sempat mendemonstrasikan pemakaian chip otak pada seekor babi bernama Getrude.
Chip tersebut sudah dipasang di babi tersebut selama dua bulan. Saat babi tersebut menyentuh benda-benda di sekitarnya, serangkaian neuron bekerja mengirim sinyal ke otak. Perangkat BMI kemudian mendeteksi aktivitas tersebut dan rekamannya disajikan dalam bentuk grafik dan suara 'tut' ke dalam layar.
ADVERTISEMENT