Startup Ruangguru Ekspansi ke Vietnam, Potensi Jadi Unicorn Baru?

31 Oktober 2019 21:02 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adamas Belva Syah Devara (kiri), Anneth Idol (tengah), Muhammad Iman Usman(kanan) ditemui di acara ruangguru. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Adamas Belva Syah Devara (kiri), Anneth Idol (tengah), Muhammad Iman Usman(kanan) ditemui di acara ruangguru. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
Ruangguru telah melakukan ekspansi operasional perdananya di Asia Tenggara. Startup edutech terbesar asal Indonesia ini resmi masuk Vietnam dengan sebuah aplikasi baru bernama Kien Guru.
ADVERTISEMENT
Ruangguru akan tetap menyediakan materi pembelajaran dan akses pengajaran berbasis video di Vietnam, serta melengkapi produk dan layanannya sesuai dengan kebutuhan pasar.
Vice President Ruangguru, Ritchie Goenawan, menjelaskan ekspansi Ruangguru ke Vietnam telah mengadaptasi beberapa perubahan, termasuk namanya yang menjadi Kien Guru. Dia enggan memberi detail soal ekspansi tersebut, namun yang pasti Ruangguru akan mengambil semua peluang yang ada di sana.
Bukti Ruangguru dalam ekspansi kali ini semakin memperkuat dugaan bahwa ia adalah salah satu startup Indonesia yang valuasinya bisa mencapai 1 miliar dollar AS, atau populer disebut startup unicorn.
Vice President Ruangguru, Ritchie Goenawan di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Kamis (31/10/2019). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Sejauh ini, Indonesia memiliki empat startup unicorn, meliputi Tokopedia, Traveloka, Ovo, dan Bukalapak. Ada pula Gojek sebagai startup decacorn yang valuasinya tembus Rp 10 miliar dollar AS.
ADVERTISEMENT
Ritchie menegaskan status unicorn tidak menjadi fokus dalam pengembangan bisnis Ruangguru. Perusahaan akan fokus pada pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan, sebagai media belajar alternatif yang efektif dan efisien, serta terjangkau dari sisi harga. Semangat ini membawa Ruangguru pada pertumbuhan yang signifikan, dengan jumlah pengguna mencapai 10 juta di Indonesia.
“Ambisi kami bisa memberi dampak ke seluruh siswa di Indonesia. Pengguna 10 juta. Sementara ada 40 juta yang belum kami layani. Fokusnya di situ dulu," ucap dia.
Berkenaan dengan upaya pemerintah untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, termasuk untuk tenaga kerja, ia ke depan membuka peluang agar Ruangguru terlibat dalam kerja sama dengan pemerintah.
Terlebih, kata dia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sekarang, Nadiem Makarim, tergolong sebagai orang yang sangat memahami digital. Sehingga, celah untuk kolaborasi relatif lebih memungkinkan.
ADVERTISEMENT
“Kami bahagia bapak Nadiem jadi menteri (Kemendikbud). Itu jadi contoh yang baik banget. Itu memvalidasi bahwa apa yang kami lakukan selama ini arahnya benar, bagaimana mencari teknologi pakai spirit entrepreneur untuk melayani masyarakat," ujar Ritchie.