Studi: Anak Usia 4-18 Tahun, Habiskan Waktu di TikTok Rata-rata Hampir 2 Jam

29 Januari 2024 7:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak main TikTok. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak main TikTok. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah studi mengungkap, anak-anak usia 4 hingga 18 tahun rata-rata menghabiskan waktu 1 jam 52 menit bermain TikTok. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya 2022 di mana rata-rata durasi global ada di angka 1 jam 42 menit.
ADVERTISEMENT
Anak-anak memilih menonton TikTok ketimbang aplikasi streaming YouTube. Peneliti juga mengamati kebiasaan mereka (anak-anak) yang kini juga sudah mulai menggunakan ChatGPT OpenAI.
Studi ini diterbitkan oleh perusahaan pembuat software parental control, Qustodio dengan melibatkan 400.000 keluarga dan sekolah di seluruh dunia. Mereka tersebar di AS, Inggris, Spanyol, Australia hingga Prancis.
Jumlah populasi yang dipilih ini berdasarkan mereka yang menggunakan software parental control dari Qustodio.
Bicara soal ChatGPT, Qustodio menemukan fakta bahwa hampir 20 persen anak-anak mengakses situs ini pada tahun lalu. Hal ini membuat ChatGPT ada di urutan ke-18 yang paling banyak dikunjungi pada tahun lalu.
Data Qustodio soal jumlah anak-anak mengakses OpenAI. Foto: Qustodio
AS adalah negara dengan jumlah anak pengakses OpenAI terbanyak di dunia.
“AI sangat membantu dan canggih. Ia selalu bisa menjawab setiap pertanyaanmu dengan tepat,” ujar anak usia 12 tahun menurut laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan chatbot AI di dunia pada tahun 2023 jadi perhatian anak-anak. Angka penggunaan memang tidak signifikan, namun menunjukkan adanya pertumbuhan.
Dari 200 anak usia 10-13 tahun yang diamati, 6 persen mengatakan kepada Qustodio bahwa mereka aktif menggunakan AI. Meski begitu, lebih dari setengah menjawab bahwa mereka memilih aktif di media sosial.
“Generasi yang lebih tua harus belajar dan beradaptasi dengan cepat, agar dapat membimbing anak-anak mereka dan menjaga mereka tetap aman di lingkungan online yang baru,” tulis Qustodio.