'Sultan' Ini Beli Pulau Pribadi Rp 93 Miliar Cuma Lewat WhatsApp dan Video Tur
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Horse Island adalah pulau pribadi seluas 63 hektar di lepas pantai barat daya Irlandia. Pulau itu dibeli pada bulan Juli lalu, oleh pembeli asal Eropa yang dikenal sangat kaya raya namun identitasnya tidak mau diungkap.
Uniknya, pembeli itu tidak pernah mengunjungi atau menginjakkan kaki di pulau tersebut. Ia hanya melihat-lihat pulau dari video tur. Menurut agen penjualan yang memfasilitasi pembelian, Montague Real Estate, 'sultan' Eropa itu telah melakukan negosiasi berbulan-bulan selama lockdown akibat virus corona di Irlandia .
Dalam laporan CNBC, Horse Island telah dijual sejak 2018 dengan harga yang diminta 6,75 juta Euro. Namun, harga tersebut turun pada Februari menjadi 5,5 juta euro. Saat itulah negosiasi dengan pembeli dimulai, tapi karena lockdown virus corona membatasi pertemuan dan perjalanan, negosiasi sebagian besar ditangani melalui WhatsApp .
ADVERTISEMENT
CEO Montague Real Estate, Thomas Balashev, mengatakan, pengadaan tanah dan penyelesaian penjualan selama pandemi telah menjadi "tantangan." Sementara, Alex Robinson, seorang negosiator agen real estate Knight Frank, yang menjadi perantara transaksi ini, mengatakan pihaknya menyoroti tren dampak COVID-19 yang membuat sejumlah orang ingin membeli properti atau tanah di lokasi terpencil.
Horse Island yang terletak di tepi Samudra Atlantik memiliki semua potensi untuk menyediakan tempat berlindung yang mandiri bagi orang super kaya selama pandemi corona. Pulau ini memiliki tiga pantai berpasir, dan merupakan rumah bagi anjing laut dan satwa liar lainnya.
Saat ini ada tujuh properti di pulau itu, termasuk rumah utama dengan enam kamar tidur yang memiliki luas sekitar 418 meter, dua rumah tamu dengan tiga kamar tidur, beberapa rumah dengan dua kamar tidur, dan dua pondok satu kamar tidur.
Horse Island juga memiliki dermaga pribadi, helipad, tempat kebugaran, lapangan tenis, dan rumah bermain dari kapal karam. Pulau ini tersedia jaringan listrik, air dan sistem pembuangan kotoran mandiri, serta jalan yang memungkinkan akses ke seluruh daratan di pulau.
ADVERTISEMENT
Antara 1820 dan 1874, Horse Island adalah rumah bagi industri tembaga yang berkembang, dengan puncak populasi 137 orang pada tahun 1841. Sebagian besar penduduknya bekerja di tambang.
Semua penghuninya telah pergi pada tahun 1965 tetapi beberapa reruntuhan desa tua masih dapat ditemukan di pulau itu. Kemudian, ahli kebugaran asal Jerman, Gert Kolbel, membeli dan merenovasi pulau itu pada 1980-an.