Survei Populix: Penggunaan Konferensi Online saat Pandemi Corona Naik 31,7%

19 Juni 2020 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi concall. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi concall. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya, tren pertemuan orang yang mulai bergeser ke arah online.
ADVERTISEMENT
Imbauan #dirumahaja yang digaungkan pemerintah beriringan dengan menjamurnya pertemuan melalui platform konferensi online. Survei Populix bertajuk "Habit Pemakaian Online Conference" membeberkan temuan tersebut.
Survei yang dipublikasikan Juni 2020 itu diikuti 565 responden. Mayoritas berasal dari Jabodetabek sebanyak 80 persen, sisanya dari luar wilayah tersebut.
Hasilnya, sejak pandemi corona, pengguna konferensi video online bertambah 31,7%. Hal ini terlihat dari responden yang tadinya tak pernah menggunakan konferensi video online sama sekali sebanyak 32,6%, menjadi hanya 0,9 persen ketika pandemi berlangsung.
Grafik jawaban responden juga mencerminkan penggunaan konferensi video online makin sering dilakukan. Peningkatan paling tinggi terjadi saat responden menggunakannya 2-3 kali seminggu, yakni sebesar 20,2%.
Pergeseran juga terjadi pada tujuan penggunaan konferensi video online. Setelah pandemi, peningkatan terjadi di ranah tujuan penggunaan untuk pekerjaan, webinar, dan belajar online. Apa artinya?
ADVERTISEMENT
"Online video conference tidak hanya digunakan untuk pekerjaan. Penggunaannya pun merambat ke penggunaan edukasi (webinar, online class, dan lain-lain)," tulis survei tersebut.
Berbicara mengenai platform yang paling banyak dipakai untuk konferensi video online, Zoom adalah jawaranya. Disusul WhatsApp dan Google Meet. Meski demikian terdapat perbedaan penggunaan pada ketiga platform tersebut.
"Di antara pekerja, Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet adalah platform video conferencing yang paling banyak digunakan untuk meeting online. Namun WhatsApp banyak dipakai untuk komunikasi via teks," tulis survei Populix.'
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.