Susah Jualan HP, Huawei Mulai Garap Industri Peternakan Babi

21 Februari 2021 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko Huawei di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Toko Huawei di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/Reuters
ADVERTISEMENT
Nasib Huawei di kancah industri HP kian tak menentu sehabis dilarang mengakses komponen penting dari perusahaan AS setelah pemerintahan Trump menandainya sebagai ancaman bagi keamanan nasional negara itu.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, sejak 2019 Huawei tak lagi bisa menyematkan layanan Google Mobile Services (GMS) di perangkat mereka. Pada gilirannya larangan itu mempengaruhi penjualan HP mereka karena tak lagi bisa membawa aplikasi bawaan favorit seperti Gmail, YouTube, hingga Google Maps.
Meskipun berada dalam posisi sulit di industri HP, Huawei tetap mengembangkan teknologi solusi ICT (Information Communication Technology). Teknologi ICT Huawei dikatakan terbuka untuk mendukung semua sektor, dari manufaktur, pertambangan, healthcare hingga farming.
Menariknya, Huawei turut mengembangkan teknologi ICT untuk sektor industri peternakan babi yang sudah ada. Di China, peternakan babi merupakan industri yang besar. Dengan teknologi AI (artificial intellegence) dapat membantu mendeteksi penyakit serta melakukan pelacakan bagi babi.
Sementara, face recognition (pengenalan wajah) dan teknologi lainnya dapat mengidentifikasi babi serta memonitor berat badan, diet serta olahraga mereka.
Ilustrasi Babi. Foto: Shutterstock
"Masalahnya di sini bukan seperti ada masalah dengan kualitas atau pengalaman kami tentang produk (smartphone) Huawei. Ini bukan bidang permainan yang setara bagi Huawei karena Huawei terjebak di antara ketegangan geopolitik," kata juru bicara perusahaan kepada BBC.
ADVERTISEMENT
"Peternakan babi adalah contoh lain bagaimana kami mencoba merevitalisasi beberapa industri tradisional dengan teknologi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk menciptakan nilai lebih bagi industri di era 5G," tambah juru bicara Huawei.
Tidak hanya peternakan babi yang sudah menggunakan teknologi dari Huawei. Industri pertambangan, seperti batu bara juga sudah menerapkan AI yang dikembangkan Huawei, sehingga lebih meningkatkan keamanan, dan lebih efisien.
Pendiri dan kepala eksekutif Huawei Ren Zhengfei pekan lalu juga mengumumkan peluncuran laboratorium inovasi pertambangan cerdas di Taiyuan, ibu kota pusat batu bara utara China di provinsi Shanxi. Selain pertambangan batu bara, Huawei juga akan memproduksi besi dan baja.
“Kami masih dapat bertahan bahkan tanpa bergantung pada penjualan telepon,” kata Ren.
ADVERTISEMENT
Penjualan HP Huawei secara global memang makin memburuk. Sepanjang tahun 2020 saja, misalnya, Huawei mengalami penurunan pengapalan HP sebanyak 42,4 persen dibanding tahun sebelumnya, menurut riset firma analisis IDC. IDC bahkan memperkirakan, Huawei akan terus “menderita di bawah beban sanksi AS”.
Selain smartphone, perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu telah bergerak ke beberapa sektor industri baru. Di antaranya adalah layanan cloud, kendaraan pintar, dan wearable device.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.