Tahun Ini, Tinder Bakal Punya Fitur Video Call di Aplikasi

10 Mei 2020 10:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tinder Menjadi Salah Satu Aplikasi Kencan Online yang Sangat Populer. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tinder Menjadi Salah Satu Aplikasi Kencan Online yang Sangat Populer. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
ADVERTISEMENT
Aplikasi kencan Tinder bakal semakin memudahkan penggunanya dalam mengenal satu sama lain lebih dalam. Caranya, mereka akan menghadirkan fitur video call dalam aplikasi, yang melengkapi fitur chat.
ADVERTISEMENT
Match Group, induk perusahaan Tinder, telah mengumumkan fitur baru tersebut dalam earning call pada 5 Mei lalu. Meski belum ada detail lebih lanjut terkait fitur ini, tapi fakta bahwa Tinder bakal menghadirkan video call di aplikasinya adalah berita besar.
Ini akan menjadi perkenalan fitur terbesar bagi Tinder, terutama melihat jumlah penggunanya yang telah mencapai jutaan di seluruh dunia. Tentunya fitur video call akan sangat digunakan oleh para pengguna untuk berkomunikasi dengan teman kencannya.
Mengetahui ada ancaman pelecehan lewat video, Tinder disebut sedang membangun sistem pendeteksi gambar ofensif atau bekerja sama dengan aplikasi pihak ketiga untuk menyediakan sistem keamanan tersebut. Pengguna Tinder juga nantinya akan terbiasa dengan cara perkenalan terbaru lewat video call, tanpa perlu bertemu langsung terlebih dahulu.
Aplikasi kencan online Tinder. Foto: Tinder
Selain itu, Match juga mengungkap beberapa informasi terbaru selama pandemi virus corona berlangsung. Menurut Match, terjadi peningkatan aktivitas seperti swipe setiap harinya di Tinder. Pengguna perempuan berusia di bawah 30 tahun mengalami peningkatan swipe per harinya sebanyak 37 persen.
ADVERTISEMENT
Match juga mengungkap jumlah pesan harian yang dikirim di semua produknya, termasuk Hinge, Match.com, dan OkCupid, selama April naik 27 persen dibandingkan Februari.
Namun, di luar peningkatan aktivitas, Match mengungkap adanya penurunan pembelian fitur berbayar mereka dari Februari ke Maret. Walau begitu, angkanya masih lebih tinggi ketimbang tahun lalu di periode yang sama.
"Selama lockdown berlangsung, kami melihat ada sejumlah dampak pada pengguna laki-laki muda, juga ada perbaikan untuk demografi 30 tahun ke atas," ujar Match, dilansir The Verge.
Walau aplikasi-aplikasi kencan melakukan perubahan terhadap produk mereka untuk menjaga pengguna, tapi dampak pandemi akan terasa pada akhir tahun ini. Apabila lockdown masih terus berlangsung, maka tidak mungkin orang-orang ini untuk melakukan kencan dan bertemu langsung dengan teman kencannya.
ADVERTISEMENT
"Kami percaya diri bahwa keinginan berhubungan dengan sesama manusia tidak akan pernah pudar dan kami tetap berkomitmen untuk memenuhinya," ujar Match.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.