Tak Hanya Pria, Robot Seks Bisa Puaskan Hasrat Seksual Perempuan

14 Agustus 2018 7:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria Spanyol dan boneka robot perempuan. (Foto: Reuters/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Pria Spanyol dan boneka robot perempuan. (Foto: Reuters/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
Meningkatnya kemampuan robot sering dikaitkan dengan keresahan kaum perempuan yang akan tergantikan oleh kemampuan robot seks. Namun ternyata tak hanya perempuan yang seharusnya takut, tapi juga pria. Mengapa?
ADVERTISEMENT
Ini dikarenakan kehadiran robot seks tidak hanya dalam bentuk perempuan saja tapi juga pria. Pakar matematika sekaligus feminis asal AS, Cathy O’Neil, meyakini bahwa kemampuan laki-laki untuk memanjakan perempuan dalam hal afeksi seksual akan tergantikan oleh robot.
Meski kemungkinan robot seks akan lebih digemari oleh kaum laki-laki, tapi perempuan juga memiliki nafsu seksual yang harus dipuaskan. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan bisa mengobjektifikasi laki-laki sebagai partner seks mereka, yaitu dengan menggunakan robot seks laki-laki.
"Saya memang berpikir perempuan bisa saja dimanjakan dengan keberadaan robot seks. Standar mereka juga akan jadi lebih tinggi," kata O'Neil, dilansir Bloomberg.
Ia tidak merasa bahwa naiknya standar ekspektasi seksual perempuan adalah hal yang buruk. Itu akan membuat para laki-laki jadi ingin bersaing untuk memuaskan perempuannya.
ADVERTISEMENT
Tapi bukan berarti O'Neil menyarankan para perempuan untuk hidup jauh dari laki-laki. Mereka "dapat hidup berdampingan, tetapi mungkin tidak untuk hidup bersama."
Erica, robot cantik pembawa berita. (Foto: Hiroshi Ishiguro Lab/YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Erica, robot cantik pembawa berita. (Foto: Hiroshi Ishiguro Lab/YouTube)
Alasan jelas yang dapat mendorong wanita membeli robot seks tak hanya digunakan untuk menyalurkan hasrat seksual saja, melainkan juga fungsi mereka untuk membantu urusan di rumah. Selain itu, wanita saat ini juga cenderung berpikiran modern di mana mereka menginginkan standar kehidupan yang lebih baik.
Gagasan bahwa perempuan takut kaumnya tergantikan oleh robot seks ialah karena robot seks wanita telah hadir terlebih dahulu dan terjual laku di pasaran.
Fenomena ini sempat menjadi perhatian karena posisi perempuan yang sebenarnya lebih dikaitkan dengan pekerjaan seorang bintang porno akan tergantikan oleh robot. Terlebih lagi pasar yang besar oleh robot seks lebih digandrungi dan didominasi oleh pihak pria.
ADVERTISEMENT
Meski memang pada umumnya perempuan tidak memiliki kebutuhan seks sebesar laki-laki, namun kebutuhan tersebut masih tetap ada. Dan jika merealisasikan hawa nafsu mereka terhadap robot, bisa jadi berhubungan seksual dengan pria sungguhan tidak akan memuaskan mereka.
Robot seks. (Foto: DS Doll Robotics)
zoom-in-whitePerbesar
Robot seks. (Foto: DS Doll Robotics)
Bahaya memang akan terlihat pada masyarakat yang kurang empati dan interaksi sosial. Namun O'Neil menilai jika memang itu diciptakan tidak ada salahnya untuk mencoba, sekalipun hasilnya tidak akan memuaskan.
"Jika kebutuhan seksual kita dapat dipenuhi oleh asisten otomatis (robot) yang intim, mungkin kita (perempuan) akan menjadi lebih kuat sebagai komunitas. Kami akan menuju ke sana bersama, secara online atau langsung dan menjadi lebih hormat satu sama lain, lebih santai, dan tidak terlalu tegang. Ini layak untuk dicoba. Jadi, bawakan kami robot seks," tulis O'Neil.
ADVERTISEMENT
Bisakah robot seks menggantikan peran para laki-laki untuk memuaskan hasrat seksual kaum perempuan?