Teknologi 3D Dassault Systemes Bisa Rancang Ibu Kota Baru Indonesia

11 Februari 2020 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suchit Jain, VP of Strategy & Business Development Dassault Systemes, dan Brian Sung, Vice President Asia Pacific South Dassault Systèmes. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suchit Jain, VP of Strategy & Business Development Dassault Systemes, dan Brian Sung, Vice President Asia Pacific South Dassault Systèmes. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi Dassault Systemes menyatakan ketertarikannya untuk ikut dalam proyek pengembangan ibu kota baru Indonesia. Wilayah yang dipilih pemerintah sebagai ibu kota anyar adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar).
ADVERTISEMENT
Dassault Systemes ternyata memiliki software yang bisa merancang dan mensimulasikan desain kota secara virtual. Peranti lunak bernama 3DEXPERIENCity ini mampu membuat perencanaan tata kota dengan detail, yang diklaim dapat mencegah kesalahan pembangunan infrastruktur.
Kursi roda yang dirancang dengan software 3D Dassault Systemes. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Brian Sung, Vice President Asia Pacific South Dassault Systemes mengatakan, teknologi Dassault Systemes bisa membantu dalam merancang smart city, termasuk rencana ibu kota baru di Indonesia. Platform kami dapat mensimulasikan rancangan bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
"Jadi dengan platform yang dimiliki oleh Dassault Systemes akan memudahkan rancangan ibu kota baru di Indonesia," jelasnya saat ditemui dalam acara 3DEXPERIENCE World 2020 di Nashville, Tennessee, AS, pada Senin (10/2).
Sung mencontohkan negara Prancis, India, dan Singapura sudah menggunakan platform 3DEXPERIENCity untuk mengembangkan kota-kota mereka. Kota Singapura, misalnya, dikembangkan menjadi smart city, kemudian desain kota disimulasikan dengan 3DEXPERIENCity untuk menguji dan mensimulasikan desain suatu kota.
ADVERTISEMENT
Software tersebut memiliki banyak skenario-skenario yang dapat disimulasikan, misalnya, bencana alam, urbanisasi yang meningkatkan jumlah penduduk, hingga kemacetan. Model 3D ini menggunakan kombinasi gambar dan data yang dikumpulkan dari berbagai lembaga publik, termasuk data geometris, geospasial, topologi, dan sejarah.
"Proyek itu menggunakan analisis data dan simulasi untuk melihat bagaimana terjadi ancaman bahwa karena alam yang akan mempengaruhi kota dan penduduknya. Banyak cara seorang perancang kota untuk menguji pada model bangunan perkotaan," jelas pria yang pernah alami macet di Jakarta selama 2 jam ini.
Sementara Suchit Jain, VP of Strategy & Business Development Dassault Systemes berkisah, dalam banyak kasus perencanaan kota, infrastruktur yang ada dirancang dan dibangun untuk populasi yang jauh lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Kemudian, meningkatnya kesenjangan antara populasi dan kemampuan lahan dapat mengakibatkan sejumlah besar masalah pada sumber daya kota, termasuk tanah, air, makanan, energi, dan bahkan udara bersih.
Suchit Jain, VP of Strategy & Business Development Dassault Systemes, dan Brian Sung, Vice President Asia Pacific South Dassault Systèmes. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Model smart city akan meningkatkan peran teknologi digital dalam menyelesaikan masalah infrastruktur, termasuk parkir dan ruang hijau.
"Smart city seperti Singapura memainkan teknologi digital untuk membantu menyelesaikan masalah urbanisasi. Ini termasuk pendekatan Internet of Things (IoT). Melalui prediksi yang lebih efisien dan akurat menggunakan aplikasi 3D modelling, dapat lebih meningkatkan mobilitas, kondisi kehidupan, tata kelola, dan kehidupan keberlanjutan secara keseluruhan," ungkapnya.
Jain menambahkan, simulasi perkotaan dengan aplikasi 3D modelling bisa menghemat waktu karena semua dapat dilakukan secara digital. Biaya pengeluaran juga makin hemat, sehingga pengguna dapat memanfaatkan waktu dan dana yang ada untuk inovasi dan mengeksplorasi kemungkinan yang ada.
ADVERTISEMENT