Teknologi di Balik Bola Piala Dunia 2018

12 Juni 2018 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telstar 18, bola Piala Dunia 2018. (Foto: Adidas)
zoom-in-whitePerbesar
Telstar 18, bola Piala Dunia 2018. (Foto: Adidas)
ADVERTISEMENT
Beberapa orang masih berpikir bola yang digunakan di Piala Dunia 1990, Etrusca Unico, berada di suatu tempat di orbit. Ketika pemain tengah Inggris, Chris Waddle, gagal mengeksekusi penalti di babak adu penalti dan kalah di semifinal dari Jerman Barat. Bola sepakannya itu melambung tinggi di atas mistar gawang dan bahkan terlihat sampai ke langit.
ADVERTISEMENT
Tiga dekade setelahnya, bola yang dibuat Adidas untuk Piala Dunia 2018 di Rusia mengambil inspirasi dari sesuatu yang ada di orbit, yaitu satelit Telstar 1962. Jika dilihat dengan seksama, wajah bola bernama 'Telstar 18' itu memang tampak menyerupai bentuk dari satelit tersebut.
Satelit Telstar 1962 sendiri merupakan satelit pertama di dunia yang digunakan untuk komunikasi dan merupakan satelit yang diciptakan dari ventura gabungan NASA serta Bell Telephone Labs (sekarang AT&T).
Sebelumnya, bola Telstar orisinal pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970 di Meksiko dan ditendang oleh legenda Brazil, Pele. Nah, bola yang digunakan di Piala Dunia 2018 Rusia ini memiliki arti yang berbeda.
Satelit Telstar dirancang untuk membantu dunia dalam berkomunikasi, lalu sempat tidak aktif karena Perang Dingin, terutama karena radiasi dari bom nuklir yang diuji oleh AS dan Uni Soviet kala itu.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, satelit itu sempat benar-benar kehilangan transmisi pada 1963, tapi kemudian ia berhasil menghubungkan ratusan panggilan telepon dan telegram. Oleh karenanya, komunikasi menjadi kunci di bola Piala Dunia yang baru.
Telstar 18, bola Piala Dunia 2018. (Foto: Adidas)
zoom-in-whitePerbesar
Telstar 18, bola Piala Dunia 2018. (Foto: Adidas)
Cocok dengan sesuatu yang terinspirasi dari satelit, bola Telstar 18 disematkan teknologi komunikasi. Ada cip NFC (Near-field communication) yang ditanamkan di bola ini dan bahkan ada simbol Wi-Fi kecil.
Meski begitu, menambahkan tipe teknologi seperti ini bukanlah hal baru bagi Adidas. Sebelumnya, Adidas menyematkan teknologi di bola miCoach Smart Ball, yang dirancang untuk para pelatih dalam memantau performa anak asuhnya.
Bola yang menghubungkan 32 tim Piala Dunia 2018
Untuk bola Telstar 18, tidak ada kemampuan mengukur kekuatan tendangan atau kecepatan dari bola, tapi teknologi untuk memberikan informasi mengenai Piala Dunia yang mengajak masyarakat untuk mengikuti berbagai kompetisi di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, teknologi di bola ini bukan soal melacak sesuatu tapi berinteraksi dengannya, yang dapat bekerja baik untuk perangkat Android maupun iOS. Tapi, untuk pengguna iOS memerlukan aplikasi pihak ketiga untuk mengaksesnya.
Telstar 18, bola Piala Dunia 2018. (Foto: Adidas)
zoom-in-whitePerbesar
Telstar 18, bola Piala Dunia 2018. (Foto: Adidas)
"Telstar orisinal adalah salah satu bola sepak paling ikonik sepanjang masa, dan mengubah desain bola sepak selamanya. Jadi, mengembangkan Telstar 18 tetap menjunjung model orisinalnya yang menjadi tantangan menyenangkan bagi kami," ujar Roland Rommler, Category Director of Football Hardware dari Adidas, dilansir TechRadar.
"Struktur panel baru dan ditambahkannya cip NFC memberikan inovasi dan desain bola ini ke dalam tingkat yang baru, juga menawarkan baik konsumen maupun pemain sebuah pengalaman yang baru," lanjutnya.
FIFA berharap inovasi ini dapat menambah keindahan permainan olah bola yang akan berlangsung dalam hitungan hari tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan Telstar 18 sesuai dengan apa yang telah dirancang, maka bola ini diuji oleh sejumlah tim nasional dan juga klub besar, seperti Argentina, Kolombia, Meksiko, Manchester United, Juventus, Real Madrid, dan Ajax.
Telstar 18 mungkin hanya dipandang sebagai bola biasa, tapi sebenarnya bola ini menjadi simbol untuk sesuatu yang lebih besar, yaitu menjadi objek yang menghubungkan 32 tim nasional yang berlaga di Piala Dunia 2018.