Telkom Hadirkan Tempat dan Program Kerja yang Inklusif serta Ramah Disabilitas

4 Desember 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu program Telkom untuk memberdayakan, melindungi, serta memenuhi hak penyandang disabilitas di lingkungan kerja. Foto: dok. Telkom Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu program Telkom untuk memberdayakan, melindungi, serta memenuhi hak penyandang disabilitas di lingkungan kerja. Foto: dok. Telkom Indonesia
Sebagai perusahaan yang menjunjung nilai keberagaman dan inklusivitas, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut memperingati Hari Disabilitas Nasional yang diperingati tiap 3 Desember.
Telkom percaya, setiap individu berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam bidang apa pun, termasuk pekerjaan. Selaras dengan tema Hari Disabilitas Internasional 2022 yaitu “Transformative Solutions for Inclusive Development: The Role of Innovation in Fuelling an Accessible and Equitable World”, Telkom telah banyak memberikan program terkait pemberdayaan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di lingkungan kerja.
Salah satunya adalah menyediakan tempat kerja yang ramah disabilitas. Working Circumtances Telkom dirancang untuk dapat mengakomodasi kehadiran karyawan dengan berbagai kondisi. Sejauh ini, setidaknya terdapat 80 karyawan disabilitas yang telah menjadi bagian dari TelkomGroup, dengan terdiri dari tunadaksa, tunarungu, tunanetra, dan tunawicara.
Selain menyediakan sarana dan fasilitas yang ramah disabilitas, Telkom turut menghadirkan kanal rekrutasi untuk disabilitas dan memastikan pembelajaran yang baik dengan inisiasi program pengembangan talenta khusus untuk penyandang disabilitas.
Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi berharap melalui program yang telah dijalankan, Telkom dapat mengembangkan talenta-talenta digital masa depan dari penyandang disabilitas untuk dapat memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa.
"Pelaksanaan program-program serta penyediaan lingkungan kerja yang ramah disabilitas akan senantiasa menjadi perhatian Telkom dalam mewujudkan perusahaan yang inklusif. Ke depannya, Telkom dan sinergi seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk membuka ruang lebih yang lebih lebar dalam meningkatkan partisipasi serta kontribusi penyandang disabilitas bagi mendukung kemajuan perusahaan," kata Afriwandi.
Salah satu program Telkom untuk memberdayakan, melindungi, serta memenuhi hak penyandang disabilitas di lingkungan kerja. Foto: dok. Telkom Indonesia
Ada pula program inisiasi pembelajaran bahasa isyarat melalui aplikasi I Can Hear And Talk (I-Chat). Inovasi ini telah dikembangkan oleh Telkom sejak tahun 2010 lalu sebagai sarana pembelajaran bahasa isyarat bagi para difabel tunarungu maupun difabel atau masyarakat umum yang juga ingin mempelajari bahasa isyarat.
Hadirnya aplikasi I-Chat mengubah cara konvensional dalam pembelajaran bahasa isyarat menjadi cara modern dengan memanfaatkan keunggulan teknologi IT. Dengan ini, pembelajaran bahasa isyarat dapat dilakukan dengan mudah dimanapun, kapanpun, dan oleh siapa pun.
Saat ini, I-Chat telah disosialisasikan ke banyak kota besar di Indonesia dan kepada Sekolah Luar Biasa (SLB-B) disertai dengan pemberian bantuan komputer kepada beberapa SLB-B terpilih.
Tak hanya itu, program Broadband Learning Centre for Disability (BLC-D) yang digagas oleh Komunitas Mata Hati (KMH), Telkom wilayah Regional 5 (Area Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara), juga senantiasa merealisasikan inisiatif BLC-D untuk membantu penyandang disabilitas agar dapat merasakan layanan digital sebagai dalam proses pembelajaran. Program ini merupakan fasilitas broadband internet menggunakan layanan IndiHome berkecepatan tinggi yang disediakan pada tempat khusus. Sarana yang disediakan digunakan oleh masyarakat difabel untuk dapat memanfaatkan layanan internet dan fitur-fitur digital sekaligus bersosialisasi.
Telkom pun memiliki program pemberdayaan berupa pelatihan TIK bagi penyandang disabilitas. Program ini dapat meningkatkan kompetensi para generasi muda penyandang disabilitas untuk menggali potensi yang produktif serta pemahaman dalam inklusi aktivitas sosial dan budaya.
Bekerja sama dengan SMK Telkom, program pelatihan tersebut dilaksanakan dalam 2 tahap di sebaran wilayah Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 300 orang. Materi yang diberikan kepada peserta terbagi menjadi 3 bagian, yakni Digital Marketing, Perancangan Landing Page, dan Content Creator (fokus pada teknik dasar fotografi dan videografi), serta materi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan peserta.