Telkom Yakin Kabel Laut Bifrost Laris Sebelum Jadi
ADVERTISEMENT
Anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang investasi telekomunikasi internasional, Telin, yakin bahwa sistem kabel laut Bifrost akan laris bahkan sebelum infrastruktur tersebut selesai dibuat.
ADVERTISEMENT
"Pre-sale telah dilakukan dan sejumlah carrier dan mitra telah melakukan pendekatan. Dan juga, sudah ada kesepakatan untuk menggunakan kapasitas ini bahkan sebelum kapasitas ini siap untuk melayani," kata Carrier Enterprise Sales Telin, Alit Atmaja, dalam sesi talkshow di Paviliun Indonesia di kawasan Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (6/1).
Kabel laut Bifrost dibangun oleh Telkom bersama Facebook dan Keppel Telecommunications & Transportation Limited sejak awal tahun lalu.
Sistem kabel laut ini membentang sejauh 15.000 km di wilayah Samudra Pasifik. Negara yang dilewatinya mencakup Singapura, Indonesia, Filipina, Guam, dan AS.
Alit menjelaskan bahwa kabel laut Bifrost punya 12 pasang fiber lebih banyak daripada kabel laut tradisional. Dengan demikian, Bifrost tak hanya secara langsung menghubungkan Asia Pasifik dengan AS, tetapi juga punya latensi yang rendah dan kapasitas yang besar.
ADVERTISEMENT
Pembangunan kabel laut Bifrost sendiri dilatarbelakangi oleh meningkatnya permintaan bandwidth seiring pertumbuhan penggunaan smartphone, adopsi cloud dan kemunculan 5G.
Kabel laut Bifrost juga ditujukan untuk mengakomodasi platform over the top untuk menjangkau lebih banyak pengguna di Asia Pasifik. Wilayah tersebut memiliki potensi konsumen yang besar, di mana jumlah pengguna internet diperkirakan akan mencapai 3,1 miliar pengguna pada 2023, dari 2,1 miliar pengguna pada 2018, menurut laporan Cisco Annual Internet Report (2018 – 2023).
Bifrost menjadi kabel laut terkini dalam daftar portofolio sistem kabel laut milik Telin. Perusahaan tersebut telah memiliki 23 sistem kabel laut yang membentang di seluruh dunia dengan total panjang 207.300 km — setara dengan 5 kali keliling Bumi.
ADVERTISEMENT