Telkomsel dan Gojek

Telkomsel Investasi di Gojek, Ini Keuntungan untuk Mitra Driver dan UMKM

26 November 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telkomsel dan Gojek Foto: Telkomsel
zoom-in-whitePerbesar
Telkomsel dan Gojek Foto: Telkomsel
ADVERTISEMENT
Telkomsel resmi mengumumkan investasinya di Gojek pada 17 November 2020. Nilainya terbilang fantastis, yakni 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan tersebut tidak hanya menguntungkan dari sisi kedua perusahaan. Para mitra driver dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga turut mendapat keuntungan dari investasi tersebut.
"Kami sangat bangga bisa memperluas kolaborasi strategis dengan Telkomsel sebagai pemain terbesar di industri telekomunikasi. Kerja sama ini akan menjangkau ratusan juta masyarakat Indonesia, termasuk konsumen, mitra driver, dan mitra UMKM, supaya ikut andil menikmati manfaat dari ekonomi digital," kata Co-CEO Gojek Group, Andre Soelistyo, dalam pernyataan resmi.
Mitra driver sendiri sudah merasakan keuntungan dari kolaborasi Telkomsel dan Gojek sejak 2018. Kala itu, kedua perusahaan menghadirkan Paket Siap Online untuk mengakomodasi mobilitas dan penggunaan akses data internet mitra Gojek.
Dengan Paket Siap Online, mitra pengemudi mendapatkan paket internet kuota 15 GB, telepon tanpa batas (unlimited) ke sesama operator, telepon gratis 200 menit ke operator lain, serta 500 SMS gratis. Semua itu bisa dibeli dengan harga hanya Rp 75.000 melalui akses khusus USSD Menu Browser (UMB).
ADVERTISEMENT
Sekarang paket data khusus itu, yang kini bernama Paket Swadaya Telkomsel, bisa dibeli melalui aplikasi Gojek Driver.
Mitra pengemudi Gojek. Foto: Dok. Gojek
Bukan tidak mungkin keuntungan tersebut bakal meningkat dan pilihan paket data untuk mitra pengemudi dan UMKM semakin banyak, seiring komitmen Telkomsel dan Gojek untuk mendorong ekonomi digital dengan membuka berbagai peluang kolaborasi lainnya yang memanfaatkan skala kedua perusahaan.
Peneliti dari lembaga riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, punya pandangan terkait keuntungan yang mungkin didapat mitra pengemudi Gojek pasca-investasi Telkomsel. Menurutnya, jika investasi Telkomsel dapat digunakan dengan baik oleh Gojek, maka bisa menumbuhkan permintaan layanan Gojek, seperti GoRide (ojek online), GoCar (taksi online), hingga GoFood (pesan antar makanan), yang membuat penghasilan harian mitra pengemudi turut meningkat.
ADVERTISEMENT
Investasi tersebut juga disebutnya bisa dimanfaatkan untuk menjalankan strategi subsidi pada mitra dan pengguna di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"Meskipun bukan strategi bagus, namun strategi bakar uang dalam pandemi juga bisa mendatangkan manfaat dan multiplier yang signifikan, terutama menggenjot permintaan masyarakat," ucapnya kepada kumparanTECH, Rabu (25/11).
Dampak lain yang dirasakan, menurut Nailul, adalah pengguna mendapat harga yang lebih terjangkau dari layanan Gojek. Hal ini membuat platform Gojek semakin banyak dipakai pengguna, menyebabkan mitra pengemudi kebanjiran order yang pada akhirnya berdampak pada naiknya pendapatannya.
Pengguna Gojek dan Telkomsel juga bisa menantikan beberapa inisiatif yang memberikan manfaat dan kenyamanan lebih, seperti produk baru yang dikembangkan bersama, termasuk sejumlah program inovatif yang dapat memberikan penghematan biaya macam promosi bersama dan bundling produk.
ADVERTISEMENT
Kedua perusahaan juga mengaku akan berkolaborasi di bidang gaya hidup digital dan mengembangkan solusi teknologi periklanan digital, yang dapat dimanfaatkan oleh para mitra UMKM untuk mempromosikan bisnisnya lebih jauh. Selain itu, Gojek dan Telkomsel juga bekerja sama untuk pemberdayaan talenta melalui pertukaran pengalaman dan program pembinaan keahlian profesional.
“Investasi yang dilakukan Telkomsel menunjukkan adanya kepercayaan mendalam pada model bisnis platform Gojek, jangkauan luas ekosistem kami serta dampak positif yang dihasilkan bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia. Hal ini juga menempatkan kami pada posisi keuangan yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan ke depan," tambah Andre.
Aplikasi Telkomsel dan Gojek. Foto: Telkomsel

Telkomsel dan Gojek saling menguatkan

Telkomsel saat ini menjadi operator seluler nomor satu di Indonesia dengan lebih dari 170 juta pelanggan. Sementara platform Gojek dan layanannya digunakan oleh jutaan konsumen dan mitra pengemudi, serta ratusan ribu mitra merchant yang tersebar di Asia Tenggara. Kolaborasi keduanya bakal saling menguatkan dalam mengakselerasi transformasi digital di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Telkomsel telah memiliki lebih dari 228.000 base transceiver station (BTS) di Indonesia, dengan 178.000 di antaranya BTS broadband 3G dan 4G yang telah menjangkau 95 persen wilayah populasi masyarakat Indonesia. Operator juga sudah menggelar lebih dari 20.000 BTS broadband yang tersebar di wilayah 3T (terdalam, terluar, dan tertinggal) dan perbatasan negara.
Infrastruktur jaringan terlengkap dan terluas dari Telkomsel ini bisa menjadi modal bagi Gojek untuk memperkuat layanan di super app-nya, seperti transportasi online, pesan antar makanan, logistik, hingga dompet digital. Data telekomunikasi dari Telkomsel, kata Nailul, bisa dimanfaatkan untuk memperluas akses pasar dan membuat produk baru, misalnya, innovative credit scoring.
Dengan innovative credit scoring, dia bilang Gojek dapat melakukan terobosan-terobosan baru melalui pemanfaatan big data.
ADVERTISEMENT
Investasi ini juga menjadi angin segar sekaligus amunisi bagi operasional platform Gojek yang tertekan akibat COVID-19. Mereka tetap bisa bersaing dengan kompetitornya dari segi pelayanan dan harga.
Aplikasi Telkomsel dan Gojek. Foto: Telkomsel
Sebaliknya, Telkomsel bisa memanfaatkan Gojek untuk mengembangkan layanan sesuai dengan tren data masyarakat saat ini. Kolaborasi tersebut memungkinkan Telkomsel dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan untuk mengembangkan layanan perusahaan ataupun layanan yang berada dalam naungan Telkomsel.
“Saya rasa salah satunya memasukkan LinkAja ke dalam ekosistem digital Gojek sebagai salah satu alternatif pembayaran,” katanya.
Ditambah, Gojek bersama para mitranya mencatat kontribusi ke ekonomi Indonesia sebesar Rp 104,6 triliun pada 2019, menurut riset terbaru dari Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI). Ini adalah sebuah peluang kolaborasi bisnis yang sayang untuk dilewatkan Telkomsel.
ADVERTISEMENT
Angka Rp 104,6 triliun itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kontribusi langsung mitra Gojek dan dampak multiplier yang berada di luar ekosistem Gojek, seperti bengkel dan pedagang pasar yang berhubungan dengan layanan GoFood.
Kontribusi langsung mitra ke ekonomi mencapai Rp 87,1 triliun, yang rinciannya terdiri dari mitra UMKM GoFood Rp 34,1 triliun, mitra UMKM GoPay Rp 9,9 triliun, mitra UMKM social seller GoSend Rp 24,3 triliun, mitra pengemudi GoRide Rp 11,1 triliun, dan mitra pengemudi GoCar Rp 7,7 triliun. Sementara dampak multiplier atau kontribusi tidak langsung keberadaan Gojek terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2019 mencapai Rp 17,5 Triliun.
Ada kemungkinan kontribusi tersebut akan naik pada tahun depan. Sebab, berdasarkan catatan riset LD FEB UI, kontribusi Gojek setiap tahunnya mengalami kenaikan secara tiga tahun berturut-turut.
ADVERTISEMENT
"Kolaborasi antara Telkomsel dan Gojek berawal dari visi yang sama dari kedua belah pihak yaitu untuk mempertegas posisi pemain lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri," kata Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro. "Kami percaya, kolaborasi dengan Gojek dan ekosistemnya yang luas juga akan mengakselerasi transformasi Telkomsel sebagai digital telco company dan memperkuat konsistensi perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan di Tanah Air."
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten