Tinder Rilis Tombol Darurat untuk Jaga Keselamatan saat Kencan

24 Januari 2020 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi kencan online Tinder. Foto: Tinder
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi kencan online Tinder. Foto: Tinder
ADVERTISEMENT
Pengguna Tinder sering merasakan bagaiman realita tak selalu sesuai ekspektasi. Ada risiko yang harus ditanggung pengguna Tinder ketika memutuskan untuk berkencan dengan orang asing yang ditemui secara online.
ADVERTISEMENT
Ketika melihat selfie wajah yang rupawan atau foto berlatar fancy, bikin rasanya ingin buru-buru kencan dengan orang itu. Apalagi setelah chatting seru hingga larut malam selama berhari-hari.
Namun, tidak sedikit orang yang memanfaatkan aplikasi kencan seperti Tinder untuk melakukan tindak kejahatan. Tinder pun menyadari hal ini. Oleh karena itu, aplikasi kencan online itu meluncurkan fitur keselamatan bagi pengguna yang ingin menemui seseorang yang match dengan mereka di Tinder.
Tinder bekerja sama dengan aplikasi yang menghubungkan pengguna dengan pihak tanggap darurat, Noonlight. Fitur hasil kerja sama ini adalah Panic Button yang memungkinkan pengguna Tinder untuk mendapatkan perlindungan ketika melangsungkan kencan.
Tinder Menjadi Salah Satu Aplikasi Kencan Online yang Sangat Populer. Foto: Aditia Noviansyah/ kumparan
Dengan fitur baru ini, pengguna Tinder dapat menggunakan lencana di profil mereka sebagai tanda bahwa mereka telah dilindungi Noonlight. Selain itu, pengguna juga bisa memasukkan daftar jadwal kencan mereka.
ADVERTISEMENT
Adapun keamanan yang diberikan secara langsung kepada pengguna Tinder ialah koneksi langsung ke panggilan darurat 911. Tombol ini mempermudah pengguna dalam situasi sulit untuk menekannya, dan akan secara langsung masuk menjadi laporan ke 911, yang merupakan panggilan ke polisi.
Ketika laporan masuk, Noonlight akan meminta mereka untuk memasukkan kode. Jika tidak ada respons, Noonlight akan mengirimkan pesan. Jika pesan itu tidak dibalas, Noonlight akan melakukan panggilan. Jika masih tidak ada tanggapan, Noonlight akan segera mengirimkan bantuan dari pihak berwajib.
Untuk mendapatkan keamanan itu, pengguna harus terlebih dahulu memberikan izin Noonlight untuk melacak keberadaannya. Meskipun begitu, Noonlight mengklaim kalau pihaknya tidak akan memindahkan data ke Match Group atau menggunakannya sebagai alat marketing.
ADVERTISEMENT
“Kami telah membuat langkah untuk membangun teknologi yang dapat membuat pengguna kami jadi lebih aman,” kata CEO Match Group, induk aplikasi Tinder, Mandy Ginsberg, dalam sebuah pernyataan, dilansir The Washington Post.
“Ini adalah proses yang berkelanjutan, dan akan beradaptasi seiring berkembangnya teknologi dan produk baru, kita juga akan terus berkembang,” tambahnya.
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutterstock
Hingga saat ini, fitur ini hanya berlaku di Amerika Serikat saja. Hal itu karena, jumlah kejahatan yang terjadi pada saat pengguna Tinder melangsungkan kencan offline cukup tinggi di AS, seperti misalnya kasus pelecehan seksual.
Pelaku kejahatan akan dipastikan diblokir dari platform. Sementara untuk memverifikasi penggunanya secara keseluruhan, Tinder meminta mereka untuk memasukkan nama panjang dan alamat tagihan.
Berdasarkan laporan Jaringan Nasional Pemerkosaan, Penyalahgunaan dan Inses, ada lebih dari 40 juta orang Amerika yang menggunakan layanan kencan online. Namun, tidak diketahui secara pasti berapa jumlah korban kejahatan yang terjadi karena platform seperti Tinder ini.
ADVERTISEMENT