Tolak Prank YouTuber ke Driver Ojol, Netizen Serukan #SayNoToPrank

28 November 2019 7:20 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi Gojek dan Grab. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi Gojek dan Grab. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
#SayNoToPrank masuk ke daftar trending di Twitter pada Rabu (27/11) malam hingga Kamis (28/11) pagi ini. Tagar tersebut merupakan bentuk penolakan netizen terhadap aksi prank yang dilakukan sejumlah YouTuber ke mitra pengemudi ojek online Gojek atau Grab dalam beberapa pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Pembicaraan seputar #SayNoToPrank terjadi sejak beberapa hari lalu. Dalam pengamatan kumparan, sejak awal pekan ini di Twitter sedang panas membahas isu prank YouTuber terhadap mitra yang melayani pembelian dan pengantaran makanan, meski belum disertai dengan tagar tertentu yang spesifik.
Isu prank YouTuber terhadap pengemudi ojek online ini kemudian mulai masuk trending setelah Raden Rauf, salah seorang influencer di Twitter, memulai tagar #SayNoToPrank dalam sebuah kicauannya yang diunggah kemarin. Kicauan tersebut berisi tanggapan pengemudi online atas prank yang dilakukan oleh YouTuber.
Kicauan yang mengandung tagar #SayNoToPrank sudah mencapai lebih dari 12 ribu kicauan pagi ini setelah Raden Rauf pertama kali memulai tren ini.
Prank pengemudi ojek online yang dilakukan sejumlah YouTuber sebenarnya berbagi kemiripan satu sama lain. Pertama-tama, konten kreator memesan makanan dalam jumlah yang banyak dan harga yang mahal, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Nantinya, ketika pengemudi ojek online tiba, sang konten kreator kemudian mengaku tak memesan orderan tersebut.
Ojek online menunggu orderan di sekitar Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Pada dasarnya, konten kreator bakal membayar pesanan tersebut setelah menunjukkan rasa sedih sang pengemudi. Namun, konten semacam ini dianggap tak etis oleh publik dan menuduh bahwa YouTuber yang melakukan prank semacam ini telah mengeksploitasi kesedihan pengemudi demi popularitas dan jumlah views di YouTube.
ADVERTISEMENT
Sejak isu prank terhadap mitra ojek online berkembang pada awal pekan ini, kumparan sudah mencoba untuk meminta tanggapan Gojek dan Grab, tapi kedua perusahaan ride hailing tersebut masih belum memberikan tanggapan.