Twitter Rilis Fitur Cek Fakta Buat Lawan Tweet Hoaks, Begini Bentuknya

27 Januari 2021 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
ADVERTISEMENT
Twitter baru saja mengumumkan program baru untuk memerangi hoaks dan kabar bohong di platform-nya. Namanya Birdwatch, dan saat ini masih dalam tahap uji coba untuk 1.000 pengguna di AS.
ADVERTISEMENT
Dengan fitur Birdwatch, pengguna bisa memberikan catatan kepada Twitter atas kicauan pengguna yang menyebarkan hoaks. Catatan ini berada di tombol tiga titik vertikal yang ada di tweet individu dengan pilihan ‘Contribute to Birdwatch’.
Untuk saat ini, catatan pengguna yang berpartisipasi dalam uji coba tidak akan terlihat secara publik di Twitter itu sendiri. Catatan mereka akan ditampilkan di situs web Birdwatch. Pengguna uji coba juga dapat menilai catatan yang dikirimkan oleh pengguna lain di website Birdwatch.
“Kami yakin pendekatan ini berpotensi untuk merespons dengan cepat ketika informasi yang menyesatkan menyebar, menambahkan konteks yang dipercaya orang dan dianggap berharga,” kata Vice President Product Twitter, Keith Coleman, dalam sebuah posting di blog resmi Twitter pada Selasa (26/1).
ADVERTISEMENT
“Akhirnya kami bertujuan untuk membuat catatan terlihat langsung di Tweet untuk pemirsa Twitter global, jika ada konsensus dari sekumpulan kontributor yang luas dan beragam.”
Melalui cara kerja dan bagaimana orang berkontribusi di Birdwatch itu, Coleman mengatakan bahwa pihaknya hendak membuat sistem yang dapat memerangi haoks dengan “tempat terbuka, dan dibentuk oleh komunitas Twitter.”
Fitur Birdwatch sendiri sebenarnya telah dikonfirmasi oleh Twitter sejak tahun lalu. Ia merupakan fitur terbaru dalam serangkaian fitur yang Twitter hendak coba guna memerangi hoaks dan teori konspirasi yang kerepotan mereka atasi.
Selain Birdwatch, Twitter juga punya segambreng fitur anti-hoaks lain. Fitur-fitur tersebut termasuk label keterangan misinformasi yang biasanya kita lihat dalam kicauan Donald Trump hingga agregator informasi khusus COVID-19 dari sumber resmi di kolom ‘What’s happening’.
ADVERTISEMENT