Virus Corona Bikin Apple Susah Dapat Untung

19 Februari 2020 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Apple (portrait) Foto: Heinz-Peter Bader/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Apple (portrait) Foto: Heinz-Peter Bader/Reuters
ADVERTISEMENT
Virus corona berdampak pada berbagai bisnis, terutama di bidang teknologi. Apple jadi salah satu perusahaan yang ikut terkena dampak dari wabah virus corona yang telah menewaskan ribuan orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkap oleh juru bicara perusahaan. Apple memperkirakan bakal terjadi penurunan pendapatan dari target awal untuk kuartal Maret mendatang. Ini dikarenakan ada gangguan di produksi dan juga jumlah permintaan di China akibat virus corona.
“Pekerjaan (produksi dan penjualan) mulai dilanjutkan lagi di China, tapi kami prosesnya berjalan lambat untuk kembali ke kondisi normal dari yang telah diperkirakan sebelumnya,” kata Apple, dalam acara bersama para investor, dilansir NBC News.
Ini berarti, bakal ada penurunan jumlah produksi perangkat juga dari yang biasanya. Produksi iPhone menjadi salah satu yang terkena dampaknya. Diketahui, Apple melakukan produksi terbesarnya di China, negara yang menjadi sumber munculnya novel coronavirus.
Apple Store di Shanghai, China. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Saat ini, operasional Apple Store di China juga dikurangi karena masih mengantisipasi penyebaran virus corona di negara tersebut. Akibat lebih luasnya, Apple juga jadi terpaksa membatasi pasokan iPhone untuk pasar di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
“Trafik pembelian sangat rendah,” kata Apple.
Apple mengatakan fasilitas manufaktur iPhone di China semuanya berada di luar Provinsi Hubei, yang merupakan pusat wabah virus corona. Meski semua pabrik telah dibuka kembali tapi prosesnya berjalan sangat lambat.
Pada 28 Januari, Apple mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan sebesar 63 miliar dolar AS hingga 67 miliar dolar AS untuk kuartal kedua 2020 yang berakhir pada 30 Maret.
Smartphone baru Apple, iPhone 11. Foto: Jason Lee/Reuters
Apple akan menginformasikan kabar terbaru nantinya pada earning call selanjutnya di bulan April.
“Gangguan terhadap bisnis kami hanya sementara,” kata Apple. “Prioritas utama kami, kini dan nanti, adalah kesehatan dan keselamatan karyawan kami, rantai pasokan mitra, konsumen dan komunitas yang kami jalankan.”
Apple juga mengatakan bahwa pihaknya berharap bisa secara bertahap terus membuka kembali toko-toko ritelnya di China. Untuk itu, perusahaan juga akan terus mengantisipasi penyebaran virus yang masih merebak untuk memastikan operasional toko bisa berjalan dengan aman.
ADVERTISEMENT
Hingga Selasa (18/2), total 73.332 orang telah dikonfirmasi terkena virus corona dengan korban meninggal sebanyak 1.873 orang. Di sisi lain, tercatat ada 12.564 pasien yang berhasil disembuhkan.