Virus Corona Tidak Ganggu Produksi Smartphone Samsung di Indonesia

20 Februari 2020 17:15 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsung Galaxy S20 Ultra, Galaxy S20, Galaxy S20 Plus. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy S20 Ultra, Galaxy S20, Galaxy S20 Plus. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
ADVERTISEMENT
Samsung mengklaim produksi smartphone mereka di Indonesia tidak terganggu oleh ancaman wabah virus corona. Diketahui, beberapa perusahaan smartphone mengalami kendala produksi setelah merebaknya virus corona, terutama di China.
ADVERTISEMENT
Menurut Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, Taufiq Furqan, hal tersebut disebabkan oleh produksi lokal yang telah diterapkan oleh Samsung. Komponen Samsung pun disebut tak bergantung dari China, negara yang industrinya paling terdampak akibat virus corona.
"Kita kan kalau smartphone non-foldable itu memang produksinya di Cikarang dan sourcing-nya dari Vietnam, karena kita kan pabrik besarnya di Vietnam," jelas Taufiq, saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/2).
"So far sih impact-nya antara kecil sampai hampir enggak ada. Kita tetap jualan, produksinya tetap lancar, karena bikinnya lokal di sini dan sourcing-nya mostly dari Vietnam," sambungnya.
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
Sebelumnya, analis lemabga riset IDC Indonesia, Risky Febrian, juga mengungkapkan kepada kumparan bahwa produksi smartphone di Indonesia tak terlalu terganggu oleh virus corona. Sebabnya, produsen telah menerapkan produksi lokal mengikuti aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang diterapkan sejak 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Samsung sendiri menjadi produsen smartphone global yang paling sedikit mengalami gangguan produksi terkait virus corona, menurut firma riset pasar TrendForce. Hal ini karena pusat produksi mereka ditempatkan di India dan Vietnam.
Meski demikian, TrendForce tetap memprediksi bahwa produksi smartphone Samsung secara global bakal turun 3 persen ke angka 71,5 juta unit. Penurunan ini disebabkan ada sebagian komponen yang dipasok dari China.
Hingga saat ini, industri manufaktur di China masih belum beroperasi secara maksimal. Menurut laporan Global Times, para pekerja di China yang merayakan Tahun Baru Imlek di luar kota masih belum dapat kembali sesuai jadwal karena penutupan lalu lintas dan penundaan penerbangan akibat virus corona.