Waspada, 8 Aplikasi Android ini Mengandung Malware yang Bisa Curi Data dan Uang

25 Juni 2021 8:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aplikasi Android. Foto: Rami Al-zayat via Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi Android. Foto: Rami Al-zayat via Unsplash
ADVERTISEMENT
Sebanyak delapan aplikasi Android dari Google Play Store baru-baru ini ditemukan mengandung malware bernama Joker. Aplikasi tersebut berbahaya bagi pengguna, karena dapat mengumpulkan dan mencuri data dari handphone (HP) Android, serta beberapa masalah keamanan siber lainnya.
ADVERTISEMENT
Delapan aplikasi yang terjangkit malware Joker pertama kali ditemukan oleh Quick Heal Security Labs, produsen peranti lunak dan produk antivirus. Mereka mengungkap bahwa masalah ini sudah ditangani oleh Google dan menghapus delapan aplikasi yang berbahaya tersebut.
Meski delapan aplikasi itu tidak lagi tersedia untuk diunduh di Google Play Store, ada kemungkinan besar mereka masih terinstal di jutaan HP Android dan tersedia di situs toko aplikasi pihak ketiga, sehingga dapat menimbulkan ancaman.
Ilustrasi Google Play Store, layanan resmi pengunduh aplikasi. Foto: Shutter Stock
Sangat disarankan agar setiap pengguna HP Android yang telah mengunduh delapan aplikasi ini untuk segera menghapusnya dan melakukan pemindaian virus menggunakan aplikasi antimalware atau antivirus yang memiliki reputasi baik. Berikut delapan aplikasi yang terinfeksi:
Ilustrasi Joker. Foto: Joker
Malware Joker sendiri dikenal sangat berbahaya karena dapat mencuri data pengguna dan bahkan dapat diam-diam mendaftar pengguna untuk langganan konten berbayar tanpa izin. Malware dapat membuat celah keamanan yang dapat mengirimkan daftar kontak, informasi perangkat, pesan, dan banyak lagi dari HP Android pengguna ke pihak lain.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah antisipasi lanjutan, pemilik smartphone Android harus menjauhi aplikasi yang tidak dikenal dan tak memiliki reputasi baik, terutama jika itu adalah aplikasi perpesanan, antivirus, atau wallpaper, karena kategori ini sangat populer di kalangan hacker dan sering digunakan sebagai sarana untuk tempat menyisipkan malware.