Waspada AdBlock Palsu di Chrome, Bikin Browser Buka Banyak Tab

11 Oktober 2017 9:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Internet (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Internet (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Jika kamu belum lama memakai ekstensi AdBlock Plus di browser Chrome, kamu harus cek lagi apa yang kamu instal itu. Bisa jadi itu adalah peranti lunak ekstensi palsu yang meniru AdBlock Plus versi asli.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini telah ditemukan ekstensi Adblock Plus palsu yang berhasil mengelabui Google dan bersemayam di Chrome Web Store, tempat di mana pengguna bisa menemukan berbagai ekstensi untuk Chrome.
Seorang ahli keamanan siber dengan akun Twitter bernama @SwiftOnSecurity pertama kali menemukan adanya ekstensi Adblock Plus palsu di dalam Chrome Web Store. Walau sudah dihapus oleh Google, setelah postingan @SwiftOnSecurity, namun ekstensi tersebut sudah mengelabui 37 ribu pengguna.
AdBlock Plus sejatinya adalah ekstensi untuk browser Internet Chrome dengan fungsi memblokir iklan-iklan yang mengganggu pengguna saat berselancar di dunia maya.
SwiftOnSecurity berkata ekstensi palsu ini sulit dikenali dengan yang asli karena nama pengembang yang tertera juga sama, AdBlock Plus. Nah, versi palsu dari AdBlock Plus ini diciptakan oleh pengembang palsu pula untuk mengkloning nama-nama dan kata kunci populer dalam pencarian untuk membuat ekstensi tiruan.
ADVERTISEMENT
Membuka Banyak Tab
Menurut salah satu korban AdBlock Plus palsu, setelah dia memasang ekstensi tersebut, dia malah mendapatkan iklan invasif yang membuka banyak tab.
Sayang, sejauh ini belum diketahui lagi bahaya merugikan apa lagi yang diterima korban setelah memasang ekstensi abal-abal tersebut.
Masalah ekstensi Chrome palsu juga pernah diderita oleh Google pada 2015 lalu. Tak lama setelah itu perusahaan menutup akses pengguna Windows dan Mac dalam mengunduh ekstensi di luar Chrome Web Store.
Tidak hanya itu, Google juga pernah kecolongan pada Mei 2017 lalu, ketika ada serangan pengelabuan (phishing) menyapu jaringan Gmail yang menjebak pengguna dengan menyamar sebagai izin permintaan mengakses dokumen Google Docs.