Waspada Corona, Twitter dan Google Minta Karyawan Kerja dari Rumah

12 Maret 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona yang semakin mewabah mengharuskan beberapa raksasa teknologi memerintahkan karyawannya untuk bekerja dari rumah alias remote working. Salah satu perusahaan yang memberlakukan kebijakan itu adalah Twitter.
ADVERTISEMENT
Chief Human Resource Officer Twitter, Jennifer Christie mengumumkan, perusahaan sangat mendorong kurang lebih 5.000 stafnya di 35 kantor seluruh dunia untuk bekerja dari rumah.
"Tujuan kami adalah untuk menurunkan kemungkinan penyebaran virus korona COVID-19 bagi kami, dan dunia di sekitar kami. Kami beroperasi dengan sangat hati-hati dan dedikasi yang tinggi untuk menjaga kesehatan Tweeps kami," tulis Christie di blog resmi Twiiter.
Demi menjaga keberlangsungan operasional, perusahaan juga membantu para karyawan untuk mengatur seperangkat kebutuhan pekerjaan di rumah karyawannya. Kebutuhan tersebut berupa meja, kursi, hingga pengeluaran yang dibutuhkan untuk kerja online. Kalau di Indonesia, mungkin seperti kuota internet.
Ilustrasi virus corona di Los Angeles, Amerika Serikat. Foto: Reuters/Jayne Kamin-Oncea
Meskipun bekerja dari rumah, Twitter mengatakan akan tetap membayar pekerja kontrak dan pekerja lepas yang terbebas dari pekerjaan selama kebijakan remote working berlangsung. Mereka juga diminta untuk tidak melakukan perjalanan untuk menghindari wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT

Google Juga Minta Karyawan Kerja di Rumah

Twitter bukan satu-satunya perusahaan yang menerapkan kebijakan itu. Ada juga Google yang mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah. Imbauan itu dibuat oleh perusahaan kepada 100.000 karyawannya di Amerika Utara pada Selasa (11/3).
Perusahaan teknologi Google. Foto: Reuters
Alhasil, karyawannya di Washington, New York, dan California tidak perlu datang ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan. Perusahaan teknologi itu juga menerapkan kebijakan yang sama di cabang Irlandia, karena ada karyawannya yang mendapatkan gejala mirip flu.
Meskipun bisa jadi hanya flu biasa, pekerja itu tetap diminta untuk menetap di rumah dalam waktu yang lebih lama hingga muncul hasil diagnosis yang menyebut negatif.
"Kami terus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan tenaga kerja kami, dan sebagai bagian dari upaya itu kami telah meminta tim Dublin kami untuk bekerja dari rumah besok," kata Google Irlandia.
ADVERTISEMENT