WhatsApp Sudah Layani 1 Miliar Call per Hari

26 Februari 2021 9:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Reuters/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Reuters/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Aplikasi chat WhatsApp baru-baru ini merayakan ulang tahunnya yang ke-12. Di tengah perayaan ulang tahun mereka itu, WhatsApp membeberkan sejumlah fakta mencengangkan terkait capaiannya sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah tweet pada Kamis (25/2), WhatsApp menyebut kalau mereka berhasil melayani sebanyak lebih dari 1 miliar panggilan telepon tiap hari. Mereka juga mengeklaim kalau total penggunanya bisa mengirimkan 100 miliar chat per bulan.
Catatan tersebut sebenarnya tak mengherankan bagi WhatsApp. Sebab, mereka kini punya sekitar 2 miliar pengguna di seluruh dunia, menjadikan WhatsApp sebagai aplikasi chat terpopuler sejagat.
Panggilan telepon di WhatsApp memang jadi salah satu fitur favorit pengguna, karena enggak lagi perlu telepon pakai pulsa. Fitur telepon suara di aplikasi itu pertama kali dimunculkan pada Februari 2015.
Pada November 2016, WhatsApp kemudian mengembangkan fitur panggilan lewat video call. Mereka juga mengaktifkan dukungan panggilan suara dan video secara grup pada Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
Selain menelepon, WhatsApp menawarkan fitur termasuk pembayaran dan berbagi stiker dan GIF untuk melayani pengguna sebagai solusi perpesanan instan satu atap.
Gambar close-up logo WhatsApp di mata seorang. Foto: Christophe Simon / AFP
Sejak didirikan oleh mantan karyawan Yahoo Brian Acton dan Jan Koum pada tahun 2009, WhatsApp diakuisisi oleh Facebook pada Februari 2014. Akuisisi oleh raksasa media sosial tersebut telah membantu aplikasi perpesanan untuk berkembang lebih jauh.
Namun, akuisisi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang privasi WhatsApp dan bagaimana mereka membagikan data pengguna dengan Facebook dan anak-anak perusahaannya. Pada awal tahun ini, misalnya, WhatsApp menuai kontroversi karena mengumumkan kebijakan privasi baru di platform mereka.
WhatsApp mengeklaim kalau kebijakan baru itu cuma berlaku untuk chat pengguna dengan akun perusahaan besar yang pakai WhatsApp Business API, di mana sesi chat mereka tak lagi terlindungi enkripsi end-to-end. Sebab, informasi sesi chat itu bakal dikumpulkan oleh layanan hosting Facebook dan dianalisis oleh perusahaan terkait guna meningkatkan layanan mereka ke pelanggan.
ADVERTISEMENT
Namun, kebijakan baru ini tak menyediakan opsi menolak bagi pengguna yang enggan sepakat. Walaupun menuai kritik dan tekanan dari pengguna hingga membuat penerapan kebijakan baru itu diundur hingga 15 Mei 2021, WhatsApp bergeming dan tetap menyatakan kalau pengguna yang enggak mau setuju tak bakal bisa pakai layanan mereka.