XL Incar Frekuensi 5G Berikutnya Setelah Kalah Lelang 2,3 GHz

24 Desember 2020 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas teknis sedang memperbaiki BTS XL Axiata di Jakarta. Foto: XL Axiata
zoom-in-whitePerbesar
Petugas teknis sedang memperbaiki BTS XL Axiata di Jakarta. Foto: XL Axiata
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengumumkan tiga operator seluler yang berhak mendapatkan pita frekuensi radio 2,3 Ghz pada rentang 2.360-2.390 Mhz. Mereka adalah Smartfren, Hutchison Tri dan Telkomsel.
ADVERTISEMENT
XL Axiata dan Indosat Ooredoo kalah lelang dan gagal mendapatkan slot pita frekuensi tersebut yang akan digunakan untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia. Meskipun begitu, XL mengatakan bahwa pihaknya akan kembali ikut serta dalam lelang spektrum selanjutnya.
“Setelah lelang 2.3GHz selesai, XL Axiata menunggu lelang spektrum 5G selanjutnya, yaitu 700MHz, 2.6GHz, 3.5GHz, 28GHz dengan total 1280MHz. XL Axiata berharap pengadaan spektrum 5G tersebut dapat segera terealisasi sesuai dengan rencana pemerintah,” tulis XL Axiata dalam sebuah pernyataan (23/12).
CTO XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, bahwa lelang spektrum jaringan 5G selanjutnya akan diadakan selama lima tahun ke depan. Frekuensinya antara lain, 2,3 GHz di tahun 2021, 700 MHz di tahun 2022, 26-28GHz di tahun 2022, 3,3-3,5 Ghz di tahun 2023 dan 2,6 GHz di tahun 2024 atau 2025.
ADVERTISEMENT
Saat ini, XL Axiata memiliki pita frekuensi 2.1GHz dengan lebar 15Mhz, 1.8GHz dengan lebar 22,5Mhz, dan 900Mhz dengan lebar 7,5Mhz dengan layanan 4G LTE dan 3G digelar di frekuensi 2.1GHz. Sementara frekuensi ideal untuk menggelar 5G menurut I Gede ialah 3,5 Ghz, 2,6 Ghz dan 2,7 Ghz, namun harus disertai dengan bandwidth yang besar.
Perusahaan telekomunikasi XL Axiata. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
“Spektrum 3,5 Ghz dari sisi handset dan equipment manufaktur, paling umum. Scalability besar kita lebih enak deploy karena lebih murah. 2,6 Ghz juga banyak. Kalau sudah pasar China yang pakai biasanya skalanya besar. Sementara 2.700 Mhz itu low band, cocok dipakai untuk coverage di daerah rural dengan kepadatan rendah itu paling ideal bisa cover banyak area dengan populasi rendah,” jelas I Gede.
ADVERTISEMENT
XL sendiri baru saja selesai melakukan uji coba jaringan 5G hasil kerja sama dengan Ericsson. Mereka menggunakan teknologi 4G/5G Dynamic Spectrum Sharing (DSS). Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan spektrum layanan 4G LTE untuk digunakan sebagai jaringan 5G.
Uji coba ini dilakukan untuk memastikan infrastruktur yang dimilik XL saat ini sudah mendukung untuk penggunaan 5G. Adapun area uji coba tersebut ialah UI Depok, Bunda Margonda dan Kampus UI Relocation.
I Gede menjelaskan, bahwa saat ini spektrum yang dimiliki oleh XL Axiata digunakan untuk layanan 4G LTE dengan jumlah pengguna yang sangat banyak dan masih terus meningkat ke depannya. Di samping menunggu lelang selanjutnya, pihaknya berharap agar bisa melakukan network dan spectrum sharing dengan operator yang memiliki infrastruktur yang mendukung 5G.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir (kanan) bersama Kasubdit Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Adis Alifiawan (kiri) meninjau proses uji coba Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G di Depok, Selasa (22/12). Foto: XL Axiata